Heston cukup berlega hati ketika mendengar kabar sebagian dari pelaku perampokan itu sudah berhasil diringkus polisi. Ia berharap para pelaku mendapat hukuman setimpal.
Namun, katanya, "Yang paling penting adalah bagaimana kami warga masyarakat bisa hidup tenang di Jakarta. Bayangkan, bahkan di rumah sendiri pun, nyawa kami terancam. Mohon kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan soal keamanan ini."
Heston juga berharap, petugas lebih melakukan penertiban. "Jangan sampai ada senjata api rakitan bisa beredar luas. Ini sangat membahayakan masyarakat. Satu lagi, sampai sekarang saya masih tak habis pikir, kenapa pelakunya bisa sekeji itu. Apakah mungkin mereka mengonsumsi narkoba? Nah, polisi mesti menertibkannya."
Satu pekerjaan rumah bagi Heston yang kini sudah rawat jalan, "Saya mesti cari rumah kontrakan baru. Istri saya trauma, tak mau tinggal di rumah kontakan di Tanah Merdeka. Semoga istri dan anak saya cepat sehat."
Salah seorang warga yang terlibat dalam upaya meringkus perampok sepeda motor adalah Ian Setyawan (36). Di pagi buta itu, Ian yang belum bisa tidur dikejutkan teriakan Norma Sihombing, "Tolong, maling, rampok!"
Teriakan Norma disusul suara letusan senjata api. Tetangga seberang rumah Heston ini pun segera menghampiri arah suara. Tiba-tiba saja, langkah Ian terhenti. "Salah satu perampok menodongkan pistol tapi tak sempat menyalak. Mungkin pelurunya habis." Kata Ian, ia melihat Christon dan Yogi ikut mengejar. "Saya tak melihat Om Heston. Baru belakangan saya tahu, Om sempat berduel dengan penjahat yang satunya lagi."
Ian yang mengaku tak memiliki ilmu beladiri dan hanya modal nekat, segera mengejar perampok begitu melihat Christon dan Yogi tersungkur. "Saya lihat Jamhari, salah satu sahabat terbaik saya, ikut memburu perampok. Tapi pihak lawan pandai bermain senjata tajam. Buktinya, saya lihat Jamhari kena perutnya. Dua kawan yang ikut mengeroyok juga kena sabetan pisaunya. Bahkan, dia sempat mengancam, 'Sini kalau mau mati!"
Masih dengan tangan kosong, Ian melawan dengan cara menjaga jarak. Suatu ketika ia berhasil menendang lawan sampai pisaunya terlepas. Ian pun berhasil menghujani lawannya dengan pukulan dan akhirnya berhasil meringkus salah satu perampok.
Ian juga terkena sabetan pisau di lengan kirinya. "Ini bekas lukanya, perlu 12 jahitan," kata Ian. Uniknya, saat mendapat perawatan di RS Pasar Rebo, "Di sebelah saya, penjahat itu juga sedang dirawat. Dia dijaga polisi," kata Ian yang berharap pelakunya dihukum seumur hidup.
Henry Ismono
KOMENTAR