Pembatalan pelantikan Gatot baru diumumkan pukul 15.30 wib, sedianya pelaksanaan pelantikan dijadwalkan pada pukul 14.00 wib. Setelah lama menunggu, akhirnya Wakil Ketua DPRD Chaidir Ritonga, yang didampingi oleh Sigit Pramono Asri dan Kamaluddin Harahap mengumumkannya kepada 34 anggota DPRD yang hadir bahwa Mendagri menolak melaksanakan pelantikan berdasarkan surat Saleh Bangun tertanggal 27 Februari dan baru diterima Mendagri Kamis (28/2) pagi.
Pengumuman pembatalan ini sontak membuat kesal dan kecewa 34 anggota DPRD yang sudah menunggu lebih dua jam. Demikian pula sekitar seratusan hadirin yang terdiri dari tokoh masyarakat, bupati/walikota, pimpinan SKPD, unsur FKPD Sumatera Utara yang jauh-jauh datang ke Jakarta juga kesal. Padahal mereka hadir juga untuk memenuhi undangan yang ditandatangani oleh Saleh Bangun selaku Ketua DPRD Sumatera Utara.
Kekesalan tamu undangan ini terlihat jelas dari rona wajah mereka dan ucapan-ucapan yang terlontar secara spontan. "Nggak kredibel jadi Ketua ! Buat undangan saja tak valid," begitu beberapa suara dari beberapa undangan sambil meninggalkan kantor Kemendagri. Para tokoh masyarakat Sumatera Utara itu menyayangkan pembatalan pelantikan Gatot sebagai gubernur definitif sebagai kerugian masyarakat Sumatera Utara secara keseluruhan.
Pertemuan kemudian diisi dengan berbagai interupsi dan protes anggota dewan yang hadir. Segenap anggota DPRD yang hadir kemudian sepakat bahwa pelantikan harus dilanjutkan hari itu juga dan pemberian mosi tidak percaya kepada Saleh Bangun.
Para wakil rakyat dari berbagai fraksi itu pun menyatakan bersedia menunggu hingga malam hari agar Gatot tetap dilantik karena sudah sangat lama Sumatera Utara jadi tersandera karena tidak memiliki Gubernur definitif. Mereka kemudian meminta unsur pimpinan menemui Mendagri untuk menyatakan sikap DPRD yang sesungguhnya dan memastikan bahwa surat yang ditandatangani Saleh Bangun tidak sah karena melanggar ketentuan.
Sebagaimana keterangan Chaidir Ritonga bahwa ternyata surat misterius Saleh Bangun tersebut dibuat dan distempel di Medan dan baru ditandatangani di Jakarta oleh Saleh Bangun. "Kami tadi menginterogasi Sekretaris Dewan, dan berdasarkan keterangannya bahwa Saleh Bangun memerintahkan untuk membuat surat tersebut via telepon. Surat itu distempel di Medan dan baru ditandatangani hari ini di Jakarta," beber Chaidir Ritonga.
Bahwa agenda memutuskan Rapat Paripurna digelar pada tanggal 28 Februari sudah melewati Rapat Banmus. bahkan sedianya Rapat Banmus tanggal 21 Februari sudah menetapkan pelantikan dilakukan tanggal 25 Februari yang sudah sesuai dengan jadwal Mendagri dan Gatot Pujo Nugroho. Namun atas permintaan Saleh Bangun yang memiliki kesibukan pada tanggal tersebut, maka jadwal pelantikan kemudian disepakati tanggal 28 Februari.
"Di Rapat Banmus tanggal 21 yang dipimpin Kamal dan Sigit sepakat dijadwalkan pelantikan tanggal 25, namun teman-teman ada yang belum siap. Saleh Bangun melalui saluran telepon minta dijadwalkan hari ini. Tanggal 26 saya pimpin Rapat Banmus akhirnya memutuskan tanggal 28 tentatif, menunggu kesediaan waktu Pak Gatot yang sedang kampanye, kesiapan dan kesedian Mendagri dan ke tiga syarat administrasi ( cuti dan anggaran), maka pada tanggal 26 sore akhirnya didapat kepastiannya," jelas Chaidir.
Mengenai pembatalan pelantikannya Gatot mengaku kecewa karena sudah menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga pada masa kampanye. "Saya kan hadir di sini mencuri waktu pada masa kampanye yang singkat. Saya seharusnya bisa menggunakan waktu dengan efektif untuk menyapa masyarakat Sumatera Utara," ujar Gatot yang meski kecewa tetap berusaha positif thinking .
Meski ada rasa kecewa, Gatot mengaku menyikapi pembatalan pelantikan tersebut dengan pendekatan agama. "Saya kan hanya diundang dan ini gaweannya dewan dan menteri dalam negeri. Secara ketatanegaraan saya tidak cocok memberikan komentar karena bukan kapasitas saya, namun secara pribadi saya menyikapinya melalui pendekatan agama bahwa apa yang terjadi mungkin memang belum waktunya. Ya sudah saya sabar saja dan positive thinking, " ujar Gatot yang mengaku untuk memenuhi undangan di Jakarta ini, terpaksa membatalkan jadwal kampanye di Nias yang sudah dipersiapkan secara matang.
Gatot sendiri menambahkan dirinya tidak diberi penjelasan pasti mengenai pembatalan yang tiba-tiba dan membuat ratusan undangan gusar. Gatot yang tiba pukul 07.00 pagi di Jakarta langsung menuju mess Pemprov Sumut di Jalan Jambu Jakarta Pusat. "Seharusnya menurut jadwal saya hadir di ruang pelantikan pukul 13.00 wib untuk gladi resik, namun karena informasi dari ajudan bahwa ada masalah, maka saya tunggu di sini. Namun baru pukul setengah lima saya dapat kabar dibatalkan," jelas Gatot sambil melepas senyum ke para wartawan.
Debbi Safinaz
KOMENTAR