Lebih lanjut, Hermawan menjelaskan jika pekerja ini meninggal karena dugaan menghirup gas beracun di dalam proyek pembuangan air kotor Manhattan Square. Awalnya ada pekerjaan lubang dengan kedalaman 6 meter, lebar 3 meter dan panjang 5 meter untuk pembuangan air kotor gedung. Rencananya akan dibuat sekitar 4 lubang serupa dan sudah selesai 3 diantaranya. Pada proyek lubang yang terakhir, 4 pekerja menjalankan pekerjaan tersebut.
"Finishing belum dikerjakan. Masih perlu mencabut papan-papan cor dan alat mengecor. Setelah papan dicabut, rencana akan difinishing dengan cat dan papan kayu dicabut," jelas Hermawan. Pengerjaan lubang pembuangan ini sudah sesuai prosedur. Dua orang berada di dasar dan 2 orang di atas untuk menyelesaikan tugas masing-masing.
Tiba-tiba 2 orang yang berada di dasar berteriak minta tolong. Dua orang yang berada di atas pun turun bermaksud memberikan pertolongan. "Ternyata selanjutnya dua orang yang menolong ini juga minta tolong karena tidak bisa bernafas. Lalu, datang 2 orang menolong dari proyek di sebelah," terang Hermawan.
Sayang, 2 orang ini juga merasa sesak dan meminta tolong. Teriakan ini memanggil satu orang pekerja K3 dan akhirnya juga pingsan di dalam. Total 7 orang pingsan di dasar lubang besar tersebut hingga datang tim evakuasi Waskita Karya yang mengenakan masker sebelum turun. "Evakuasi juga menggunakan blower untuk menghisap udara keluar," tambah Hermawan.
Setelah dievakuasi, 5 orang korban, Cecep, Joko, Jim Jim, M. Saikhu, dan Ahmad Syamsudin dibawa ke RS Marinir Cilandak KKO Jakarat Selatan namun dinyataan meninggal dunia. Sedangkan dua orang lainnya Marsudi (29), dan Sutaryo (37) asal Kendal, Jawa Tengah, kritis di RSAL.Minto Hardjo Jakarta Pusat.
"Saat ini dua orang yang kritis tersebut sudah siuman dan sadar tidak ada masalah," ujar Hermawan.
Laili
KOMENTAR