"Kemarin sudah diperiksa server milik tokobagus.com. Kami sudah eksplor dan di situ tidak ditemukan pemilik akun karena tidak ada mekanisme log in. Tapi kami tegaskan, tidak adanya akun pengunggah bukan karena dihapus," ujar Audie kepada tabloidnova.com.
Audie menampik jika ada yang menyatakan identitas pengunggah telah dihapus. Lebih tepatnya, pihak tokobagus memang tidak menyertakan sistem log in yang memverifikasi pengunggah.
Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan menelusuri akun dengan berbagai metoda. "Jadi bukan hanya dari log in saja. Kita juga lakukan dengan sistim lain," ungkapnya lagi.
Penyidik yang kemudian mencatat nomor telepon dan alamat yang diduga mengirim iklan, juga melacak hingga ke alamat yang bersangkutan.
"Alamat yang tercantum memang dari Kalimantan Barat. Nama dan nomornya sudah dipastikan benar. Saat ini yang bersangkutan sudah didatangkan ke Polda dan dilakukan BAP," tandasnya.
Seseorang yang nama dan nomor teleponnya tercantum ini dikatakan sebagai seorang karyawan di sebuah perkebunan di Kalbar.
Sayangnya, saat petugas menanyai perihal iklan, orang tersebut mengaku namanya telah dicemarkan. "Orang itu mengaku sudah beberapa kali ditelpon dan didatangi banyak orang dari seluruh Indonesia yang berminat mengadopsi bayi. Dan dia bingung tdk tahu," ujar Audie menjelaskan.
Sementara berdasarkan penyidikan, diketahui jika bukan dia yang mengunggah iklan penjualan bayi tersebut.
Laili
KOMENTAR