1. Siapkan website. Buatlah agar orang mau mengunjungi web kita dengan membuat kalimat dan gambar yang menarik.
2.Pasang iklan di Google, Facebook, Twitter atau titip ke blog milik teman.
3. Buat cerita bagus dan jangan lupa cantumkan alamat web. Rivqi melakukan hal ini saat berbisnis herbal. "Saya ceritakan, ada teman terkena serangan jantung. Lalu saya kenalkan produk saya sampai ia tak jadi dioperasi. Ternyata tanggapannya luar biasa."
4. Membangun toko online yang memiliki kredibilitas. Nama toko dan alamat lengkap dicantumkan. Tak jarang orang akan mengecek benar atau tidaknya toko itu.
5. Menjual produk sendiri atau dari orang lain. Jangan lupa untuk terus meng-up date website. Cek apakah stoknya masih ada atau tidak.
Bisnis Offline:
1. Perhatikan pasarnya.
2. Perhatikan kualitas produk yang dijual. Meski kualitasnya bagus, harus ada keunggulan lain yang dimiliki.
3. Tidak harus memiliki toko. Jika punya keahlian di bidang pendidikan, bisa saja membuka jasa kursus privat di rumah.
Plus-Minus Online & Offline
- Hal positif berbisnis online, ke depannya akan lebih banyak dan maju. Tak membutuhkan banyak waktu tapi disarankan punya tim yang siap bekerja di belakang komputer. Minusnya, orang tetap ingin berhubungan langsung tampa melalui email. Sebisa mungkin sering menyiapkan customer service yang selalu online. Jangan lupa pikirkan juga ketepatan pengiriman dan transaksinya.
- Sementara minusnya dalam bisnis offline, harus berinvestasi lebih besar dibanding bisnis online. Tetapi kredibilitasnya lebih terlihat karena ada fisik tokonya. Dibutuhan biaya-biaya lain seperti menggaji pegawai atau membayar sewa tempat dan listrik. Rivqi pernah punya mini market tanpa mengeluarkan modal sama sekali. Caranya, bertemu orang yang memang ingin punya mini market tapi tak punya konsep dan tenaga kerja. Sedangkan Rivqi memiliki keduanya.
Yang Boleh & Tidak Boleh
Yang tak boleh dilakukan saat berbinis adalah menggunakan modal dari utang tapi tak menyiapkan asset untuk membayarnya. Jika memang harus berutang, minimal ada uang untuk menyicilnya setiap bulan.
Yang harus dilakukan, selalu berdoa. Kelemahannya banyak orang, sering lupa minta petunjuk Tuhan. Mengejar rezeki tapi melupakan sumbernya. Merasa sudah bisa melakukan bisnis karena pengalaman bekerja. Padahal, ada variabel yang harus diperhatikan.
Jangan lupa pula, lakukan perencanaan matang. Jika mengalami kegagalan lakukan introspeksi diri, jangan menyalahkan orang lain. Kemudian lakukan evaluasi bisnis, mulai dari melihat kembali harga barang, kualitas produk, lokasi pasar, letak toko, cara berpromosi, dan lainnya.
Noverita K Waldan
KOMENTAR