"Mudah-mudahan tahun ini launching satu brand baru lagi yakni aksesori, Ozla," ungkapnya sembari memperlihatkan sebuah tas bahu berbahan dasar sumbu kompor berbalut batik.
Merek ini diakui Lenny merupakan singkatan dari nama Olivia Zalianty dan Lenny Agustin yang sudah dipatenkan di HAKI.
"Aku memang kerjasama sama dia (Olivia). Dia (Olivia) marketing dan manajemennya, aku bagian produksi sampai desain. Olivia juga mengawinkan pihak-pihak hingga terwujud produk ini," ungkap Lenny mengaku mendompleng aktivitas sosial Olivia untuk mengembangkan bisnis aksesori ini. Lenny dan Olivia menunjukkan kesungguhan mengembangkan produk ini dan rencananya Minggu (20/1)hingga Selasa(22/1) ini hunting bahan sampai ke Yogyakarta.
Istimewanya, produk ini ternyata juga memberdayakan para wanita di daerah-daerah tertentu. Lenny mengaku telah melakukan pelatihan khusus memproduksi tas ini di Pekalongan dan Majenang selama 2 bulan terakhir. "Ada sekitar 80 orang yang sudah diberi pelatihan tapi baru jadi 10 sampel produk," ungkapnya.
Kesulitan yang dihadapi Lenny adalah mendidik para pekerja yang tidak bisa menjahit sama sekali, hingga bisa menghasilkan tas. Kendati demikian, Lenny menganggap justru rumitnya pengerjaan produk ini akan membuat produk lebih sulit ditiru. Rencananya produk ini akan dilepas mulai harga Rp 750.000,- hingga Rp 1.500.000,- namun hanya untuk pasar ekspor.
Ide kreasi aksesori Lenny ini sebenarnya sudah dilirik pasar luar negeri, seperti sebuah merchandiser Singapura yang langsung memesan 700 buah aksesori merek Ozla.
"Sayangnya kita belum siap produksi karena tenaga kerjanya memang belum ada," ujarnya.
Laili
KOMENTAR