Tabloidnova.com - Untuk pertama kalinya lagi, Pipik Dian Irawati bertemu dengan terdakwa IV, pemuda berusia 19 tahun yang nekad membakar rumah milik almarhum Ustaz Jefry dan Pipik pada 20 Juni lalu. Di ruang sidang, Pipik memberikan kesaksiannya terkait kasus kriminal tersebut. Selama jalannya persidangan, IV terus menerus menunduk, seolah tak berani menatap Pipik. IV memilih untuk berlindung di balik tubuh pengacaranya.
Sebaliknya, saat bersaksi, Pipik terlihat lugas dan tegas menjawab setiap pertanyaan yang diajukan majelis hakim, jaksa penuntut umum, maupun kuasa hukum terdakwa. Sesekali, Pipik melempar pandangannya kepada IV yang sedang menunduk. "Saya mau nangis," kata Pipik saat dijumpai tabloidnova.com di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, jalan Ampera Raya, Rabu (8/10).
Ketika diminta untuk menceritakan kronologi perkara, kedua mata Pipik memang berkaca-kaca. Apalagi saat ketua majelis hakim meminta Pipik melihat IV dan memastikan bahwa IV adalah pemuda yang pernah ia tolong. "Saya enggak tega soalnya. Lihat mukanya dia itu innocent banget, tapi ngeselin, bagaimana dong? Mau nangis tadi, tapi ditahan," tukas Pipik.
Diminta untuk bercerita kisah pertemuannya dengan IV beberapa bulan silam, Pipik mengaku sempat kecewa. Sebab, ia sudah memperlakukan IV seperti saudaranya sendiri, namun IV malah berbuat jahat. "Di depan saya dia baik, enggak ada kelakuannya yang kurang baik. Padahal sudah saya anggap keluarga. Makan, tidur, main, sama seperti anak-anak saya."
Okki Margaretha/Tabloidnova.com
KOMENTAR