"Ketika itu saya baru saja bekerja beberapa minggu di Kerajaan Inggris. Tiba-tiba saya mendapatkan undangan yang tak pernah saya harapkan sebelumnya: yakni bertemu Ratu di Balmoral Castle, Skotlandia.
"Di Kerajaan Inggris, Ratu adalah bos tertinggi saya, namun tugas saya sama sekali tidak ada kaitannya dengan beliau secara spesifik, sehingga saya tak pernah menyangka akan mendapatkan undangan langsung darinya, dalam acara apa pun.
"Namun tiga minggu kemudian akhirnya saya pun melakukan penerbangan dari Heathrow ke Aberdeen, sambil membawa segala sesuatu yang saya pikir akan diperlukan selama di sana. Seperti jaket untuk makan malam, beberapa pakaian kasual, beberapa pasang sepatu yang layak, dan jaket Barbour (parasut tebal).
"Saya pikir sudah sangat baik saya bawa jaket bahan parasut tebal. Sebab sesampainya di Aberdeen, ternyata cuaca di sana pun sedang mendung dan memasuki musiam hujan.
"Sementara saya tahu rutinitas harian keluarga Kerajaan selama di Balmoral adalah kegiatan outdoor dan tidak resmi. Kendati demikian sang pelayan di rumah itu yang bertugas mendampingi saya, tidak mengingatkan saya kegiatan apa yang akan dilakukan Ratu hari itu.
"'Jika Anda ingin berganti pakaian, Pak, silakan dan kembali lagi ke mari 1,5 jam kemudian. Saya percaya Anda akan diajak piknik.' Sang pelayan tentu saja bisa melihat wajah saya yang heran. Jika harus piknik dalam cuaca hujann begini tentu saja saya terkejut. Akhirnya saya tak punya ide untuk mengenakan pakaian pada saat itu.
"Dan saat saya menunggu di koridor gedung, dengan pakaian yang lebih pantas digunakan untuk piknik, baru menyadari bahwa di luar angin bertiup begitu kencang dan rintik hujan mulai menciprati wajah saya. Bahkan mau membuka pintu saja rasnaya berat sekali. Namun saat saya keluar, tiba-tiba ada yang berteriak, 'Ayo cepat kemari, dan masuklah!'
"Ketika itu saya merasa apa yang saya lihat sangat tidak nyata bagi saya. Bahkan saya pun sampai tidak bsia mengingat apa saja yang kami makan di sana. Yang saya ingat adalah betapa keluarga kerajaan ini ternyata sangat tidak formal sama sekali kehidupannya. Dan dalam rombongan piknik ini ada Ratu, saya, Pangeran Philip, dan Mary Morrison.
Ratu kemudian menyediakan makanan di atas wadah makan plastik, bukan di atas keramik Cina. Percakapan di antara kami lantas terjadi dengan lancar, sederas air hujan yang turun dari langit. Momen itu sangat menyenangkan, bebas dari urusan protokoler dan segala hal yang serba resmi, serta menggambarkan berata normalnya kehidupan mereka sebagai manusia. Mereka pun juga sama-sama membersihkan meja setelah selesai makan.
"Saat saya menuju dapur yang berada di belakang gubuk kayu itu, kemudian Ratu ikut menemani saya di sana. Saya baru saja akan mengambil air dan sabun untuk mencuci wadah-wadah plastik kotor yang baru saja dipakai. Tapi tiba-tiba Ratu merebut spons dari tangan saya. Spontan saya berkata, 'Saya saja yang mencuci, Anda yang mengeringkan.'
"Namun Ratu menukas dalam nada suara yang tenang namun berat, 'No. Saya yang cuci, kamu yang keringkan.' Akhirnya saya pun mengambil handuk kering dan mulai mengelap piring yang sudah dicuci berish oleh Ratu.
Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com
Sumber::Dailymail
KOMENTAR