"Ada ruang waktu dari TKP ke ruang penyidik, hingga dibawa ke rumah sakit. Beberapa orang baik anggota polisi, masyarakat, dan wartawan mengabadikan Novi," ungkap Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Suntana, Kamis (25/10) siang di Balai Wartawan Polda Metro Jaya.
"Perlu kami tegaskan, ruang penyidik itu tertutup, pintunya dari kaca namun kaca buram. Jadi dari luar tidak bisa dilihat. Tentunya ada yang dapat masuk, bisa polisi atau rekan media," ujar Rikwanto menambahi.
Saat dilakukan pemeriksaan anggota, perihal siapa yang memfoto kemudian seorang wartawan berinisial WO. "Ini akan ditindak lanjuti dan didalami," janji Rikwanto.
HS, salah satu petugas yang di BB nya terdapat gambar Novi juga mengaku mendapat limpahan dari WO. Selain itu petugas juga ada yang menyaksikan rekan media yang bersangkutan mengambil foto. Namun polisi masih perlu membuktikan apakah benar WO yang melakukan penyebaran foto-foto Novi di internet. "Nanti akan dibuktikan dari pemeriksaan lanjutan, mengenai siapa yang meng-up load foto-foto di internet," ujar Rikwanto lagi.
Setelah nanti bukti-bukti terkumpul mengenai siapa yang mengunggah foto-foto Novi di internet, akan dikenakan sanksi hukum sesuai UU ITE dan pornografi yang berlaku.
Laili
KOMENTAR