Pasangan ini juga mengaku tak tahu banyak mengenai kehidupan Novi di Jakarta. "Sungguh kami tak banyak tahu, apa pastinya pekerjaan Novi, pacarnya, dan sebagainya. Dia di sini, kami di sana, jadi memang tak bisa terus mengawasi," tutur Suhardi.
Pernah suatu kali Suhardi mencoba memancing Novi. "Saya tanya, 'Adek menunggu apa lagi? Cepatlah berumah tangga.' Jawabnya, belum siap. Dia mau membahagiakan keluarga dulu."
Kepada orangtua dan keluarganya, Novi mengaku berprofesi sebagai model. "Dia pernah kirim majalah ke rumah. Ada foto dia jadi model di dalamnya," papar Suhardi.
Mengenai pose-pose sensual Novi di sejumlah majalah pria dewasa, "Kami baru tahu Novi jadi model majalah seperti itu setelah ada kasus ini," ujar Asmawati tertunduk. Saking tertutupnya Novi pada keluarga, Asmawati juga mengaku tak tahu jika beberapa waktu lalu Novi pernah hendak melakukan bunuh diri.
Menurut berita yang dirilis Tribunnews, medio Mei lalu Novi pernah ditemukan di pinggir Jl. DI Panjaitan, Jakarta Timur dalam keadaan linglung. Masyarakat sekitar berhasil menyelamatkan Novi yang mencoba menabrakkan diri ke arah mobil yang sedang melaju. Novi lalu dibawa ke Polsek Metro Jatinegara dan dikirim ke Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2, Jakarta Timur. Belakangan, seorang pria yang mengaku kekasih Novi, menjemputnya dari panti sosial itu.
"Kami juga tak tahu soal itu..." ujar Asmawati lirih. . Ini juga hasil patungan dari semua keluarga."
Tersebarnya foto-foto Novi dalam keadaan nyaris telanjang setelah diringkus polisi, "Jelas membuat Novi terpukul," kata Chris Sam Siwu, SH, pengacara Novi. Seperti yang sebelumnya disampaikan Chris, Novi tak ingat sedikit pun kejadian hari Kamis (11/10) itu. Saat kesadarannya pulih, menurut Chris, Novi sudah dalam keadaan berpakaian dan berada di kantor polisi. "Ya, dia sangat down," kata Chris saat ditemui Jumat (19/10).
Apalagi, Chris dan Novi sudah memastikan, foto-foto itu asli dan bukan hasil rekayasa digital. Kepada pihak berwajib, Chris mengaku menggugat tiga hal. "Yang harus bertanggung jawab adalah orang yang mengizinkan foto-foto itu diambil, yang memotret, dan yang menyebarkannya," kata Chris keras.
Banyak pihak angkat suara perihal foto-foto Novi ini. Komnas HAM dan Komnas Perempuan, misalnya, menilai penyebaran foto ini sebagai pelecehan seksual. Hingga Jumat (19/10), sudah ada 13 anggota Polres Taman Sari yang diperiksa oleh Petugas Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya terkait tersebarnya foto-foto ini. Salah satunya adalah Kapolres Taman Sari Kompol Maulana Hamdan.
Sementara Novi, sebut Chris, sejauh ini belum berencana memasukkan gugatan. "Kami lebih fokus pada proses penyembuhan Novi. Soal gugatan, saya harus tanyakan ke Novi apakah ia mau. Hingga sekarang masih belum ada keputusan," lanjut Chris yang terhitung sejak Rabu (17/10) tak bisa berhubungan dengan Novi, baik secara langsung maupun melalui telepon seluler. "Di sedang menjalani proses detoksifikasi. Tak bisa diganggu. Itu sudah peraturan rumah sakit."
KOMENTAR