"Dari hasil pemeriksaan yakni sewaktu FR sudah melukai Alawy, ia sempat dipegangi oleh seorang guru dari SMU 6. Hal ini karena FR ditengarai masih bernafsu mengejar murid yang lain," ujar Kabid Humas Kapolda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
Senjata tajam yang dipegang FR alias Doyok lalu ditendang guru tersebut. Oleh satpam yang ada di dekat lokasi senjata lalu diamankan. FR pun tak bisa melanjutkan aksinya dan dia kabur hingga ke luar kota.
Pihak Kepolisian masih mendalami penyebab sebenarnya hingga tawuran tersebut pecah di saat sekolah mengadakan ujian. "Apa saja bisa jadi penyebab. Oleh karena itu masih diselidiki apakah alasannya spesifik atau memang ada istilah musuh bersama, begitu ketemu langsung hajar di setiap kesempatan," papar Rikwanto.
FR alias Doyok siswa SMUN 70 yang telah berusia 19 tahun (dua kali tidak naik kelas di sekolah) juga secara hukum pidana umurnya sudah dewasa. Pasal berlapis akan dikenakan, namun dari hasil pemeriksaan akan dilihat mana yang paling tepat dikenakan.
FR akan dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia, dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Begitu pun dengan undang-undang darurat bisa ditambahkan karena FR membawa senjata tajam.
Tahun 2011 FR diketahui pernah menjadi tahanan polisi akibat kasus pengeroyokan dalam tawuran. "Menghantam korban dengan gir hingga kepala korban luka sobek. Tapi, akhirya damai dan kasus tidak dilanjutkan."
Adapun hasil tes labfor menunjukkan kesamaan bahwa darah yang ada di clurit milik FR sama dengan yang ada kaos dan handuk Alawy. "Senjata FR belum tahu darimana sebab ia masih belum tuntas dalam pemeriksaan."
Lalu, benarkah ada kemungkinan penitipan senjata tajam di warung depan sekolah?"Nantinya selain sekolah, tempat-tempat di sekitarnya akan diperiksa dan dibuat pos permanen di antara SMU 6 dan SMU 70. Terhadap FR, kami juga melakukan tes urin dan darah untuk melihat indikasi penggunaan narkoba. Tinggal menunggu hasilnya," papar Rikwanto.
Ade Ryani
KOMENTAR