Dari situ pelaku naik lagi angkutan umum jurusan Parung- Lesang, dan terakhir naik lagi angkutan umum Banjar-Banjarsari. Di daerah tersebut suaminya sudah menunggu dengan mengendarai mobil Suzuki AFV Nopol Z 1353 WN. Lalu mereka pulang ke kawasan Pamarican.
Sebelumnya diberitakan, pasangan Oom Komariah dan Andang Rustandi kehilangan bayi mereka yang baru berusia tiga hari, Alifa Jahra Amalia, di RSU Kota Banjar, Sabtu (15/9). Oom, yang tengah menunggu becak, kedatangan seorang perempuan berpakaian perawat dan meminta bayi dalam gendongannya.
Perempuan itu beralasan akan memeriksa kondisi hemoglobin Alifa. Namun hingga beberapa lama, ternyata tidak ada kabar dari pihak perawat. Saat ditanyakan, tidak ada perawat yang membawa Alifa. Oom pun histeris dan bersama suaminya melapor ke Polsek Pamarican.
Kapolresta Banjar, AKBP Sambodo Purnomo Yogo SIK MTCP kepada Tribun, mengatakan, pihaknya menyebar petugas ke berbagai lokasi yang dicurigai. Menurut Sambodo, pelaku sepertinya sudah begitu hafal dan familier dengan suasana RSU Kota Banjar.
Bahkan juga sudah paham dengan kelengahan petugas medis/nonmedis di RSU Kota Banjar tersebut sehingga ia bisa lolos masuk ke Ruang Teratai dengan memakai baju dan kerudung putih mirip seragam perawat.
Lantas mengambil bayi berusia tiga hari tersebut dari pelukan ibunya dengan alasan akan dicek kondisi hemoglobinnya.
Kapolresta pun meminta RSU Kota Banjar memasang kamera CCTV. Pemasangan CCTV di ruang-ruang tertentu tersebut, katanya, dimaksudkan untuk mengurangi tindak kejahatan. Agar kasus seperti yang menimpa bayi pasangan Oom dan Andang tersebut tidak terulang kembali.
Dua kasus beruntun hilangnya bayi dalam waktu berdekatan menjadi perhatian serius Polda Jabar. Kasus yang lain adalah hilangnya bayi laki-laki di RSAI, Bekasi.
"Kami tengah menyelidiki. Khususnya yang terjadi di wilayah hukum Polda Jabar. Kami tengah melakukan pengecekan ke jajaran Polres. Kasus baby sale ini masuk kategori kasus trafficking," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, kemarin.
.
.
Tribun Jabar
KOMENTAR