Tak ingin kejadian serupa menimpa orang lain, Afgan pun membuat film lebar yang menceritakan betapa besar dampak psikologis bagi korban bullying. Di film yang mulai syuting tanggal 7 Juli lalu, ia didapuk sebagai sutradara. Baginya Ini merupakan tantangan yang sangat besar karena baru pertama kali menjadi sutradara. "Saya merasa punya passion di film. Dan di sini saya punya tim yang kuat, jadi kenapa tidak dicoba saja? Kebetulan saya suka hal baru dan tantangan. That's why saya berani (jadi sutradara) dan ingin memberikan yang terbaik untuk film ini. Biarkan orang menilai, yang penting saya bikinnya dari hati," aku Afgan yang menolak mengisi soundtrack dari film yang sama karena khawatir konsentrasinya terpecah.
Sebagian dari cerita film ini diambil dari kisah pahit Afgan saat menjadi korban bullying di sekolah. "Ide ceritanya yang bikin saya, yaitu tentang seseorang yang sering berkhayal karena menjadi korban bullying di sekolah maupun dari keluarganya sendiri. Kami tampilkan secara musikal dan ceria. Film ini punya pesan moral, don't judge people karena itu berdampak besar banget untuk (hidup) orang itu," pungkas Afgan.
Isna
KOMENTAR