Joko mengaku kesal melihat istrinya kala itu tak menaruh homat kepada ulama yang diajaknya. "Gus Yusuf itu kiai besar. Kok, dia malah marah-marah bahkan minta cerai. Sebagai ibu yang sayang anak, kok, diajak pulang malah tak mau. Apa dia suka masalah ini jadi konsumsi publik? Saya tak mau itu terjadi."
Lantas, apakah Joko akan langsung mengabulkan gugatan cerai istrinya? "Soal itu nanti saja lah. Dia akan melayangkan gugatan cerai atau tidak? Kesabaran saya sudah habis. Monggo, saya tunggu gugatan cerainya. Dia yang minta cerai, kok. Jika mau bertemu anak, ya pulang ke rumah. Perkara dia mau pergi lagi, ya, silakan."
Joko mengaku, ia pernah melakukan KDRT terhadap Ida. "Tapi tak sebanyak yang dia tuduhkan, 20 kali pemukulan. Pemukulan itu terjadi, awalnya karena saya minta hak-hak saya yang dia bawa. Andai waktu itu imbauan saya diindahkan, KDRT tak akan terjadi. Ponsel saya dibawanya selama behari-hari. Bahkan uang di ATM juga habis diambil, cincin seberat 10 gram dijual. Tabungan haji untuk saya dan dia, dibawanya. Surat rumah, kunci mobil dinas, dia tahan. STNK mobil lain juga dibawa pergi. Siapa yang tak kesal?" ucapnya.
Pria asli Magelang itu lalu menuduh, justru Ida yang melakukan KDRT terhadapnya. "Kalau tak salah sekitar September. Saat itu saya mengaku salah dan minta maaf tapi dia justru meludahi dan menempeleng saya beberapa kali," kisahnya tanpa mau merinci lebih jauh.
Dan sepeninggal ibunya, kata Joko, kedua anaknya kini jadi lebih dekat dengan dirinya. "Sebelum ke kantor, tiap pagi saya menjerang air buat mandi anak-anak dan menyiapkan seragamnya. Malam sebelum tidur, saya tanyakan ke anak-anak ingin sarapan apa besok. Jadi, tak benar anak-anak takut tinggal sama saya."
Sementara soal pernikahan sirinya dengan perempuan lain seperti yang dituduhkan Ida, ditampik keras oleh Joko. "Yang menikah siri itu siapa? Tidak betul saya selingkuh, apalagi menikah siri. Tak ada perempuan lain di rumah dinas. Yang ada hanya saya dan anak-anak, sopir, pembantu. Itu tuduhan dia yang harus dibuktikan!"
Dengan statusnya sebagai tersangka, Joko menyatakan tak takut masuk penjara. "Anak-anak akan tahu siapa yang menjebloskan saya ke penjara. Jika itu terjadi, saya justru akan lebih protektif terhadap anak-anak. Saya tak akan mengizinkan dia menemui anak-anak. Catat itu!"
Soal jabatan yang diembannya, Joko mengaku tak gentar bila ada yang berupaya melengserkan. "Jabatan itu amanah dan saya mengemban amanah rakyat. Saya tak pernah mengemis jabatan ke partai. Tapi jika itu terjadi, saya bisa kembali berdagang pakaian. Sejak kecil saya sudah terbiasa hidup susah, hidup di terminal. Saya berpartai sejak SMA, tidak untuk cari jabatan," pungkasnya.
Rini Sulistyati
KOMENTAR