Meski sempat terlambat akibat dihadang macet demonstrasi, tak menyurutkan kegembiraan para hijabers mom untuk temu kangen dengan Bu Ana. Rombongan pun dikejutkan dengan prosesi palang pintu, sebuah tradisi penyambutan khas warga Betawi. Adu pantun dan gelak tawa riuh mengundang tepuk tangan hadirin. Setelah adu silat mengalahkan jawara si tuan rumah, rombongan pun dipersilahkan masuk.
Acara diawali dengan perkenalan anggota HMC Solo Raya dan HMC pusat di Jakarta. Lalu berlanjut dengan demo make up dan tanya jawab bersama kosmetik Wardah. Sembari menikmati santap siang khas Betawi, yaitu Soto Betawi dan Kerak Telor. Sementara itu di ruang utama digelar fashion show. Pesertanya tak lain adalah para mom yang tetap luwes berlenggak-lenggok di atas red carpet.
Busana persembahan Bilqis, Danar Hadi, dan Jeny Tjahyawati tampil menawan dengan menonjolkan sentuhan etnik nusantara. Kemeriahan bertambah dengan hadirnya artis Risty Tagor, Nuri Maulida, Beby Zelvia, dan Berliana Febrianti.
Sepanjang acara Bu Ana tampak membaur dengan anggota hijabers mom, seperti Ibu Danarsih Santosa (Danar Hadi). Berbalut busana bernuansa ungu, istri orang nomor satu Jakarta itu tampak riang bersama teman-temannya. Dalam kata sambutan, Tuty Adib, desainer asal Solo sekaligus penggagas HMC Solo Raya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bu Ana Jokowi untuk dikunjungi di sela kegiatannya, "Semoga HMC terus menjadi wadah bermanfaat, kami semua pun ikut mendoakan kelancaran tugas ibu bersama bapak (Jokowi). Dan meski sudah di Jakarta, jangan lupakan kota Solo," ujarnya disambut tepuk tangan dan senyum para hadirin.
Bu Ana sendiri tak kuasa meluapkan kebahagiaannya dikunjungi teman-teman lamanya. "Saya rindu sekali, kangen narsisnya HMC, ayo mana bu? Daritadi saya sudah pegel duduk tegak, katanya jadi ibu gubernur harus jaim, padahal bukan saya sekali itu," katanya disambut gelak tawa para ibu. Ia pun memohon,
"Nanti saya mohon ibu-ibu sebelum pulang tunjukkan narsis ala HMC Solo ya, bu, ya. Anggap saja ini tempat kita semua, hanya saya ditugaskan di Jakarta sama Pak Jokowi saya harus di sini. Tapi, tidak akan melupakan teman-teman semua."
Meski tidak bisa mengikuti rombongan HMC melanjutkan perjalanan ke Bandung, Bu Ana berjanji akan mengantar teman-temannya keliling Jakarta. Tapi, ternyata ia sendiri belum terlalu hapal jalanan ibukota. "Hanya tau kantor PKK. Saya ikut saja kalau mau keluar. Sebenarnya saya masih kangen, tapi nanti Minggu kita bertemu lagi. Alhamdulillah, dengan kedatangan ini menjadi obat kangen bagi kita semua. Terima kasih sekali."
Siang itu acara telah usai, namun rombongan enggan beranjak dari rumah dinas. Meski dari pagi sudah ada acara, Bu Ana tak nampak lelah memenuhi permintaan foto bersama para anggota HMC. Ia mengaku dulu di Solo sering ikut acara HMC. "Sekarang ajang kangen-kangenan. Sekaligus ulang tahun HMC Solo Raya yang pertama."
Di mata sang sahabat, Tuty Adib, sosok Bu Ana tidak berubah. Tetap sederhana, welcome, ramah, keibuan, dan punya banyak teman di Solo. "Misalnya, di tengah berkumpul bersama teman-temannya, tiba-tiba beliau telepon putrinya, tanya lagi dimana, lagi apa. Itu yang membuat kami semua kangen." Tuty juga mengaku kerap mengkontak Ana jika sedang di Jakarta. Sebab, sebagai sahabat yang baik, "Dimana pun beliau berada harus kita support dalam tiap geraknya dan kita doakan kelancaran dan kemudahannya."
Mengenai HMC sendiri, ia senang sekali kegiatannya di-support Bu Ana. "Kata beliau apa yang bisa dibantu untuk teman-teman nanti ke Jakarta? Itu bentuk kecintaan dan sayangnya pada kami semua. Insyaallah tahun depan kita berkumpul lagi. Dulu beliau ibunya kota Solo, sekarang ibunya kota Jakarta. Semoga silaturahmi ini terus terbina dengan baik," tutupnya.
Ade Ryani
KOMENTAR