"Terjadi pengalihan perhatian terhadap awak pesawat dari percakapan yang berkepanjangan dan tidak terkait dengan penerbangan, yang telah menyebabkan pilot yang menerbangkan pesawat tidak dengan segera merubah arah pesawat ketika orbit dan pesawat keluar dari orbit tanpa sengaja," demikian salah satu kesimpulan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang dipimpin oleh Prof Mardjono.
Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan dua faktor penyebab kecelakaan yang menewaskan 45 orang awak dan penumpang pesawat buatan Rusia tersebut adalah awak pesawat tidak menyadari kondisi pegunungan di sekitar jalur penerbangan yang dilalui dikarenakan beberapa faktor dan berakibat awak pesawat mengabaikan peringatan dari TAWS.
Jakarta Radar belum mampunyai batas ketinggiaan minimum pada pesawat yang diberikan vector, yaitu perintah berupa arah yang diberikan oleh pengatur lalu lintas udara kepada pilot pada layanan radar. Selain itu Jakarta Radar belum dilengkapi MSAW yang berfungsi untuk daerah Gunung Salak, karena daerah itu memang bukan lintasan penerbangan komersial.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/12/2012) tantang menyebutkan, benturan seharusnya dapat dihindari jika dilakukan tindakan menghindar (recovery action) sampai dengan 24 detik setelah peringatan TAWS yang pertama.
.
.
.
Tribunnews
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR