Warga Jl Karya Mesjid, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat ini akhirnya bisa menghirup udara bebas setelah berdamai dengan pihak korban yang disaksikan kepala lingkungan setempat.
"Antara korban dan keluarga tersangka Lisbeth telah membuat perdamaian yang disaksikan warga dan Kepling setempat. Jadi, antara korban dan tersangka sudah berdamai, apalagi ini merupakan kasus delik aduan," ujar Kapolsek Medan Barat, Kompol Nasrun Pasribu.
Menurut Nasrun, keluarga Lisbeth juga sudah pindah dari Jl Karya Mesjid karena tidak disukai oleh warga setempat. Seperti diberitakan tabloidnova.com, Lisbeth diamankan oleh Petugas Reskrim Polsek Medan Barat, Minggu (4/11) karena dituduh menganiaya PRT, Tri Marni, hingga babak belur.
Terbongkarnya kasus penganiayaan ini karena kecurigaan warga yang melihat korban dipukul oleh majikannya, Jumat (2/11). Beberapa warga yang curiga mendengar jeritan Tri Marni tak bisa berbuat apa-apa karena korban tak diperkenankan keluar dari rumah majikanya yang dipagar tertutup. Setelah diamankan warga akhirnya Tri Marni dilarikan ke kantor polisi.
Koordinator Puspa PKPA Azmiati, SH, MH didampingi Staf Advokasi Suryani Guntari, SH mengaku sangat menyayangkan terjadinya perdamaian antara korban dengan pelaku. "Setahu kami korban didampingi kelurganya, mereka mencabut kuasa pendampingan dari PKPA. Karena kasus ini delik aduan bisa saja kepolisian menghentikannya, apalagi karena adanya perdamaian itu," jelas Azmiati.
Menurut Azmiati, setelah kasusnya selesai di kepolisian, pihak keluarga segera membawa korban kembali ke kampung halamannya. "Minggu (11/11) Lisbeth mungkin sudah dikeluarkan dari tahanan dan keesokan harinya Tri Marni pun pulang ke kampung halamannya. Sebenarnya PKPA tak pernah memfasilitasi perdamaian atas kasus ini. Namun, korban dan keluarga tetap bersikeras untuk damai sehingga keluarga mencabut kuasanya ke PKPA," jelasnya.
"Sebelumnya juga sudah dilakukan pemeriksaan medis oleh PKPA bekerja sama dengan dinas sosial. Pemeriksaan itu dilakukan di RS Bandung Jl Ayahanda. Sepulang dari rumah sakit itulah ayah Tri Marni datang ke PKPA bersama paman Tri untuk bertemu Tri dan menyatakan mereka ingin damai dan semua urusan terkait kesehatan dan kompensasi terhadap Tri akan diselesaikan di kepolisian," beber Azmiati.
Debbi Safinaz
KOMENTAR