Unjuk rasa buruh besar-besaran yang dilakukan di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Depok Rabu (3/10) kemarin masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah. Kendati demikian, Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menyatakan, unjuk rasa berlangsung tertib.
"Secara umum situasi mogok kerja kemarin berlangsung lancar, aman, tertib, dan kondusif," kata Rikwanto.
Unjuk rasa yang melibatkan 50.200 orang buruh berada di titik-titik penyampaian aspirasi, seperti DPRD DKI Jakarta, Gambir dan beberapa tempat lain. "Ada sekitar 5500 orang yang unjuk rasa ke DKI Jakarta," ungkapnya lagi.
Sayangnya, beberapa insiden sempat terjadi. Di Jakarta Utara, buruh yang mogok kerja sempat memaksa buruh lain ikut mogok kerja dengan melakukan sweeping. D iantara mereka juga sampai merobohkan pagar perusahaan dan sempat dihalang-halangi petugas. "Akhirnya tidak jadi berkembang menjadi insiden yang tidak dikehendaki berkat kesigapan petugas," jelas Rikwanto.
Selain di Jakarta Utara, ada pula insiden di Kabupaten Tangerang tepatnya di PT. LG. Awalnya buruh yang mogok telah sepakat dibagi. Sekitar 200 orang buruh diijinkan mogok diluar pagar perusahaan, sisanya tetap bekerja untuk mengejar target perusahaan. Sayangnya, buruh yang unjuk rasa kemudian berubah tak terkendali karena buruh yang ingin rekan mereka ikut berunjuk rasa, melempari pos satpam hingga kaca pecah. Mereka kemudian dihalau petugas PHH polres Tangerang.
"Memang ada dikeluarkan gas air mata beberapa kegiatan penindakan di wilayah Tangerang tapi sudah sesuai SOP dan tidak lama kemudian mereka bubar," ujar Rikwanto. Atas beberapa insiden, ada buruh yang akan membuat laporan. "Rencana ada yang akan lapor karena merasa dipukul. Kita masih menunggu di Polda Metro Jaya," papar Rikwanto.
Kondisi terakhir, hingga laporan ini dibuat, tidak ada seorangpun buruh yang diamankan. "Intinya, kemarin unjuk rasa berlangsung normal dan selesai pukul 17.00 WIB seperti rencana semula," pungkasnya.
Laili
KOMENTAR