Menjawab keresahan masyarakat akan hal ini, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Untung S Rajab menjelaskan, jajarannya sudah mempersiapkan pengamanan. "Kami menyiapkan operasi Mantap Praja, disamping juga tetap berkonsentrasi melakukan operasi tahunan untuk terorisme dan premanisme dan pengamanan rutin," ungkapnya saat memberikan keterangan pers di ruang rapat Polda Metro Jaya, Kamis (13/9).
Operasi Mantap Praja sebagaimana telah dilansir Wakapolda, akan mengerahkan 16.605 personil dari berbagai jajaran. Mulai dari berbagai satgas Polda Metro Jaya, Mabes Polri, dan TNI.
Pengamanan ini akan disebar ke semua titik-titik rawan ancaman. TNI akan memberikan konsentrasi mengamankan obyek-obyek vital. Sedangkan gabungan pasukan Polda Metro Jaya dan Polri akan memberikan pengamanan jalannya Pilkada. "Diupayakan di setiap TPS minimal ada 1 orang polisi. Namun untuk TPS yang jauh seperti di Kepulauan Seribu mungkin satu saja," ungkap Untung.
Selain di lokasi TPS dan obyek vital, beberapa polisi tak berseragam juga ditugaskan 'melekat' pada kedua calon Gubernur DKI, Jokowi dan Fauzi Bowo. "Polisi yang menempel ini sebenarnya sudah dilakukan sejak Pilkada putaran pertama, tapi sekarang ditingkatkan lagi," jelas Untung.
Semua upaya yang telah dilakukan Polda Metro Jaya, Polri dan TNI ini diharapkan mampu menghindarkan berbagai ancaman keamanan dan ketertiban yang akhir-akhir ini merebak. "Mudah-mudahan, siapapun yang terpilih nanti dapat menjadi Gubernur yang berkualitas dan mencintai rakyatnya," harapan Untung atas kedua calon Gubernur DKI Jakarta.
Laili
KOMENTAR