Tabloidnova.com - Gemuruh ribuan massa memenuhi stadion utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7). Sejak pukul 12.00 wib, iring-iringan mobil pribadi, mini bus sewaan, serta motor 'berlabel' wajah calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang berisi para simpatisan dan relawan, menyemut di areal parkir Senayan. Mereka mengaku hadir secara sukarela ke acara kampanye pamungkas capres dan cawapres bernomor urut dua, sebelum pemilihan umum berlangsung pada 9 Juli esok datang. Acara yang diagendan dimulai pukul 14.00 itu kian semarak dengan hadirnya ratusan artis serta pelaku seni, yang secara suka rela memberikan 'sumbangan' talenta mereka tanpa diberikan imbalan berupa uang. Awalnya, massa hanya memenuhi pinggiran panggung saat beberapa pemuda dari Indonesia timur, NTT, mulai memainkan alat musik perkusi mereka. Adalah Ivan Nestormen bersama kawan-kawan yang berhasil membuka acara bertajuk 'Konser Salam 2 Jari: Menuju Kemenangan Bersama Jokowi-JK' sambil membawakan lagu-lagu populer dari timur. Sepanjang acara, nama Joko Wiodo dan Jusuf Kalla terus menerus dielu-elukan. Tepat di belakang panggung, berdiri kokoh layar raksasa setinggi lebih dari lima meter, yang memperlihatkan wajah capres dan cawapres dengan kegiatan masing-masing. Setiap pengisi acara yang naik panggung, mereka meminta para simpatisan yang mulai memadati bangku stadion, untuk 'mengibarkan' salam dua jari ke udara. Apalagi, saat deretan artis-artis penyanyi dari Nagaswara, seperti Fitri Karlina dan Siti Badriah, yang langsung menggoyang simpatisan di GBK. Acara hari itu tak melulu diisi dengan penampilan para penyanyi kenamaan ibukota. Konser gratis yang sukses menyedot puluhan ribu penonton itu juga menghadirkan seniman senior Butet Kertarajasa yang membuat perut penonton terkocok-kocok dengan aksi monolognya. Saat berjalan menyusur belalai panggung, Butet langsung 'menjelma' sebagai sang penguasa era orde baru (orba), mantan presiden Soeharto. Gaya bicaranya pun dibuat sama persis dengan presiden RI kedua itu. "Saudara-saudara, saya terpaksa hadir kemari, karena saya mendengar banyak orang, merindukan daripada saya, saya sekarang mau bertanya. Apakah benar saudara-saudara merindukan Orde baru?" ucap Butet. "Tidak!" seru puluhan ribu penonton yang kompak menolak kehadiran sosok penguasa orde baru itu. Mendengar respon dari penonton, Butet langsung melanjutkan aksinya, masih dengan gaya bicara khas mantan presiden Soeharto. "Terus terang saya juga sudah kapok sama Orde Baru. Saya insyaf. Makanya saya mengharapkan saudara-saudara memilihlah daripada nomor 2," ucapnya yang disambut riuh penonton seisi GBK. "Saya tidak pernah memerintahkan daripada penculikan, ojo percoyo karo bekas mantuku. Lah wong anakku diapusi (jangan percaya sama menantuku, orang anakku saja dibohongi). Baiklah daripada saudara-saudara demikian daripada amanat saya, jangan mau lagi menerima Orde Baru. Jangan lupa pilih nomor 2," kata Butet menutup aksi monolognya. Semakin sore, bendera-bendera raksasa berlukiskan wajah Joko Widodo dan Jusuf Kalla melayang-layang diudara. Belum lagi, bendera penggamar band Slank, Slankers, dari berbagai daera tumplek-blek disana. Apalagi, saat idola mereka, band Slank, naik ke atas panggung. Lagu 'Mars Slankers' dan 'Virus' semakin memanaskan acara. Bendera bertuliskan Slank semakin mengudara kala Kaka dkk membawakan lagu yang menjadi jingle capres dan cawapres nomor dua itu berjudul 'Salam Dua Jari'. "Lagu terakhir yang kita nyanyikan ini adalah lagu tercepat yang dibuat, dan lagu tercepat yang terkenal di dunia," ujar pentolan grup musik Slank, Kaka, yang disambut riuh penonton yang tak sabar untuk bernyanyi. "... Kita harus menang total, dukung revolusi mental.. Salam dua jari, jangan lupa pilih Jokowo.." . Sebelum lagu-lagu selesai dinyanyikan Kaka cs, sutradara sekaligus penata artistik Jay Subiakto, terlihat naik ke ujung layar raksasa yang ada tepat di sisi belakang panggung. Ia berhasil mengabadikan ramainya GBK dari ketinggian dengan kamera DSLR-nya. Saat yang ditunggu-tunggu tiba ketika sang calon presiden asal Solo, Joko Widodo, tiba di lokasi acara. Sekitar pukul 17.00 barikade pengamanan di sekitar stadion diperketat. Jalan tak lebih dari selebar badan dibuka agar Jokowi bisa maju ke arah panggung. Saat sosoknya terlihat, penonton spontan mengabadikan wajahnya, dengan kemeja kotak-kotak yang menjadi ciri khasnya, Jokowi menbar senyum kesana-kemari. Tak punya banyak waktu, Jokowi langsung berlari menuju belalai panggung sambil melambai-lambaikan tangan bak artis yang sedang menyapa penggemarnya. Puas berlari kesana-kemari, Jokowi berdiri di tengah panggung, tepat di belakang tiang mikropon untuk membacakan maklumatnya yang sudah diketik rapih di atas selembar kertas putih. Penonton dan simpatisan yang tadinya riuh bergemuruh, sontak diam. Perhatian mereka semua tertuju pada pria kurus berbelahan rambut pinggir bernama Joko Widodo. "Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan membacakan maklumat Jokowi JK. Saudara sekalian tidak ada yang lebih membahagiakan dalam hidup saya, selain berdiri disini di hadapan saudara semua. Saudara adalah orang yang selalu bekerja keras. Mengobankan waktu dan tenaga, semangat untuk mewujudkan perubahan bagi indonesia. Saudara semua, adalah pembuat sejarah, dan sejarah baru saja kita buat! Itulah yang buat saya dan pak JK berdiri disini. Apresiasi kepada semua yang menjaga nilai keagamaan, di masjid, gereja, vihara, pura dan mereka yang konsisten melestarikan adat nusantara. Saya dan pak JK bukan maksud berkuasa dan menghalalkan segala cara, Tidak! Kami berdemokrasi untuk mendengar, kami datang untuk menyelesaikan masalah bukan menambah masalah! Kami hadir untuk rasa damai bukan picu konflik. Saudara, kita berkumpul untuk bulatkan tekat, menyatukan hati, kerja keras untuk mengubah Indonesia dengan cara bermartabat. Kami berkumpul disini untuk partisipasi rakyat, berjuang untuk keadilan dan pelihara perdamaian. Kita menolak segala bentuk intimidasi, kebohongan, dan pencurian hak rakyat. Sebarkan kebaikan, rakyat tak perlu percaya pada fitnah, kebohongan, kita semua dihantam fitnah dan kebohongan, karena kita bekerja tulus untuk republik tercinta. Kita adalah penyala harapan Indonesia, kerelaan, berdiri tegak menyuarakan pesan tegas, enggak ada yang enggak mungkin untuk perubahan. Buat generasi muda, kalian adalah pemilik masa depan Indonesia, ijinkan kakakmu ini mengajak adik-adik semua untuk menentukan arah Indonesia, jalan tinggal selangkah, jaga TPS kita semua. Saya dan pak JK berjanji, jika kalian memberi kehormatan untuk kami jadi presiden dan wakil presiden, kami berjanji akan bekerja keras untuk masa depan kita semua. Salam 2 jari," seru Jokowi sambil mengacungkan salam dua jari sebanyak sembilan kali. Usai pembacaan maklumat oleh Jokowi, dengan pengawalan ketat, ia keluar dari panggung untuk menghadiri acara selanjutnya, yakni depat capres putaran terakhir. Acara pun ditutup dengan istigosah dan pembacaan doa serta acara berbuka puasa bersama. Okki/Tabloidnova.com
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
5 Tips Belanja Bulanan Hemat, Nggak Takut Harga Minyak Goreng Naik!
KOMENTAR