Munira Alatas Daun Pandan untuk Sumpalan
Tiga tahun lalu Munira Alatas (34) menyadari, bisnis yang spesifik peluangnya lebih menjanjikan. Menyasar perempuan berkerudung, gadis yang akrab disapa Neera ini lalu mendirikan Neera Moslemah Wedding Make Up & Gallery di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. "Tujuan idealisnya untuk syariah," sebut Neera yang banyak melayani pelanggan dari kawasan seputar Jabodetabek.
Selain menyediakan baju pengantin muslimah, Neera juga melayani make-up sekaligus pemasangan jilbab untuk berbagai acara istimewa. "Layaknya fashion, orang ingin tampil beda dari hari biasa. Dan biasanya untuk paket stylist jilbab dan make-up harganya Rp 250 ribu." Sementara untuk melayani konsumen di luar kota, Neera biasanya mengenakan biaya tambahan untuk transportasi sebesar Rp 150 ribu.
Selain make-up khas Neera yang menonjolkan riasan mata tajam, pelanggan biasanya memakai jasanya karena kreasi kerudung Neera dianggap selalu up to date. Kata Neera, ia memang tak pernah berhenti mengikuti tren pemakaian kerudung yang sedang in. "Saya ikut sekolah desain Poppy Dharsono, workshop jilbab, dan mengamati tren dari stylist lain," tutur jebolan jurusan komunikasi ini.
Repotnya, lanjut Neera, jika konsumen bersikeras menggunakan kerudung miliknya sendiri. "Apalagi kalau bahannya tidak sesuai, misalnya terlalu tebal, licin, dan tidak fleksibel. Bisa diakali, sih, tapi butuh kreativitas dan waktu lebih lama."
Neera memang tak merekomendasikan bahan-bahan yang terlampau licin seperti sutra dan satin karena akan membutuhkan banyak jarum pentul. "Bahan tebal juga sebaiknya jangan karena hasilnya terlihat kaku," ujar Neera yang lebih memilih bahan katun, rajut, atau kaus yang menyerap keringat.
Asal tahu kuncinya, sebut Neera, tak sulit memasang kerudung. Untuk pesta, misalnya, "Lihat dulu bentuk wajahnya. Bila wajahnya bulat dan leher pendek, tak cocok pakai model turban. Pemakaian dalaman yang tepat juga bisa menyamarkan bentuk wajah," ungkap Neera yang punya rahasia memasukkan daun pandan ke harnet sebagai sumpalan. "Selain lebih ringan, segar, wangi pula. Jadi pemakainya tak akan merasa pusing."
Afini Juwitasari membuka Urban Hijab & Make Up di Bogor sejak Juli 2012. Sebelumnya, alumni Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memang kerap membuka hijab class di Kota Hujan. "Sebenarnya banyak jasa serupa, tapi kebanyakan style yang digunakan monoton dan ketinggalan zaman," kata Afini yang terinspirasi dari komunitas hijabers yang trendy di Jakarta.
Untuk jasanya, Afini mengaku mematok harga sepadan, berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu. "Makin banyak orangnya, jatuhnya semakin murah. Bisa hanya Rp 150 ribu per orang," ujar Afini yang kebanyakan pelanggannya adalah mahasiswi IPB yang akan diwisuda.
Yang istimewa dari pelayanan Afini, ia memroduksi sendiri kerudungnya sesuai dengan tren yang sedang berkembang. Tren ini bukan hanya berasal dari dalam negeri, tapi juga luar negeri. "Kerudung, kan, pengganti rambut. Tentu saja harus tampil bagus dan cantik," Afini beralasan.
Agar pelanggannya puas, Afini juga tak segan meluangkan waktu lebih banyak untuk berdiskusi dan mencari tahu apa yang diinginkan pelanggan. "Biasanya sehari sebelum acara saya bertemu klien dulu untuk menyesuaikan dengan baju atau kebayanya."
Bagi Afini, bisnis ini selain menguntungkan juga mendatangkan kepuasan batin karena bisa membuat seseorang terlihat istimewa di acara yang penting dalam hidup mereka. Sedikit tips berkerudung dari Afini, "untuk pemilik wajah kecil, jangan pakai kerudung yang terlalu banyak motif karena nanti wajahnya akan 'kebanting'. Pakailah motif yang kecil-kecil atau polos."
Nove / bersambung
KOMENTAR