Sumber di kepolisian menceritakan, pada Selasa (7/8/2012), sekitar pukul 15.00 WIB keluarga yang sudah memiliki satu anak ini terlibat adu mulut. Pemicunya sepele, Sunarsih minta cerai dan minta hak pengasuhan anaknya, Alif. "Korban minta cerai karena suaminya ketahuan memiliki istri muda," kata sumber itu.
Ternyata Warja tak terima dengan keputusan ini. Menurutnya, Alif lebih aman dan tenteram apabila ia asuh sendiri. Apalagi Warja sudah mengungsikan anaknya di rumah istri keduanya, di Desa Cilangkap, Purwakarta.
Adu mulut ini pun akhirnya berakhir petaka. Warja yang tak kuat menahan emosi, membekap Sunarsih dengan tangannya hingga tewas.
Mengetahui istrinya tewas, pria kelahiran Subang 11 September 1982 ini jadi kalut. Ia berusaha menyembunyikan jasad Sunarsih di berbagai tempat saat itu. "Saat membunuh itu, adik ipar tersangka tak berada di rumah. Dia (Supiati) baru datang ke rumah sekitar pukul 18.00 WIB," kata sumber.
Begitu sampai di rumah, Warja lalu membunuh Supiati karena takut pembunuhannya itu terbongkar. "Modusnya sama, dibekap lalu kepalanya dibenturkan ke tembok," terang sumber tersebut.
Warja lalu menggali lubang di kamar, untuk memakamkan jasad Supiati dan Sunarsih. "Selanjutnya tersangka mengeluarkan perabotan rumah, lalu pergi ke rumah istri mudanya," lanjut sumber itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Komisaris Besar Agus Sutisna ketika dikonfirmasi membenarkan informasi penangkapan Warja. Saat Surya menghubunginya, Senin (13/8/2012) sore, Agus mengatakan tim masih berada di Purwakarta sampai pukul 19.00 WIB. "Suaminya sudah kami amankan. Namun kami belum selesai memeriksanya, dan tim belum membawanya ke sini (Surabaya)," kata Agus.
Surya
KOMENTAR