The Sun yang menulis laporan ini lantas mengaitkan James Holmes, 24, dengan Anders Breivik, pembunuh massal dari Norwegia.
Breivik melakukan kegiatan seks sebelum melakukan pembantaian, seperti juga James Holmes.
Holmes tinggal sendiri di apartemen satu tempat tidur di Colorado, tidak jauh dari kampusnya, Universitas Colorado.
Pemuda yang dikenal cerdas di sekolah itu pernah terdaftar di situs porno, Adult Friend Finder, dengan foto profil berambut merah, persis warna rambutnya saat ia melakukan misi pembantaian sebagai "the Joker", musuhnya Batman.
Ketika di dalam penjara pun, "the Joker" sama sekali tidak menunjukan rasa bersalah kendati temannya sesama tahanan menjulukinya sebagai "pembunuh anak-anak". Ia merasa melakukan pembantaian seperti sedang bermain film Batman.
Holmes sebelumnya tidak memiliki catatan kriminal, apalagi tersangkut kegiatan terorisme.
"He was really nice," komentar pekerja seks yang melayani Holmes. Anak muda ini merasa ikut sedih atas nasib teman kencannya itu yang sepi pelanggan di Colorado, dan karena itu, ia berkunjung lagi untuk kedua kalinya.
Pertama kali Tiffany, nama wanita itu, bertemu Holmes pada Agustus 2011.
Sebelum melakukan pembantaian, dia menulis profilenya di Adult Friend Finder: "Looking for a fling or casual sex gal."
.
.
Tribunnews
KOMENTAR