Berdasarkan hasil penyidikan dan proses BAP Polres Metro Penjaringan, motif Nana Priatna sang pelaku, membunuh Aprilia Indriani (21) di kamar motel di Penjaringan itu didasari rasa frustasi pelaku dimintai uang oleh korban."Saat itu usai melakukan hubungan badan, korban meminta sejumlah uang yang pelaku sendiri sedang tidak memilikinya. Lalu terjadilah cekcok dan korban dibunuh," ungkap AKBP Aries Syahbudin, Kapolsek Penjaringan saat dihubungi via telepon.
Pelaku menjadi panik lantaran dirinya sendiri sudah sekitar 2 bulan tak memiliki pekerjaan, sementara korban yang merupakan kekasih pelaku terus mendesak meminta uang untuk membayar kuliah. Akibatnya, pelaku panik dan khilaf mengakhiri hidup korban dengan cara mengikat korban dengan dasi, mencekik dan menutup wajah korban dengan bantal. Menariknya, seusai membunuh pelaku masih sempat mengenakan pakaian dalam, celana, bra dan celana jins pada korban. Kemudian pelaku mengambil barang-barang untuk menghilangkan identitas. Pelaku yang pada akhirnya diketahui telah menjadi kekasih korban selama 7 bulan belakangan ini mengaku tak bermaksud mencuri benda berharga korban.
"Saat ditangkap, barang-barang bukti masih ada bersama pelaku, di jok sepeda motornya," ungkap Aries yang juga menuturkan pelaku ditangkap tanpa perlawanan.
Mengenai dugaan adanya motif pembunuhan karena korban hamil, Aries menyatakan pihaknya belum menerima otopsi. Kendati demikian, polisi tidak akan melebarkan kasus yang berkaitan dengan masalah pribadi antara korban dan pelaku apalagi yang membuka aib korban."Kami lebih ke esensi kasus dan kejadian. Sejauh ini bukti-bukti yang didapat sudah cukup kuat untuk menjerat pelaku dengan pasal 338 juncto 365 KUHP," tandas Aries.
Proses selanjutnya, polisi akan menyerahkan pada pengadilan berkas yang sudah diperoleh.
Laili
KOMENTAR