"Penelepon intinya menyampaikan, 'jangan macam-macam nanti kamu saya bunuh'. Waktu itu saya tidak gubris karena buat saya itu bukan apa-apa," ungkap Ezki.
Namun ketika malam harinya Ezki mendapat kata-kata ancaman kembali di akun twitternya, timbul rasa kurang nyaman dengan 'teror' tersebut.
"Saya memang tidak mengenal pemilik akun twitter tersebut, tapi memang di mention ke saya," ungkap Ezki yang kemudian mengaitkan ini dengan artis Olga Syahputra karena si peneror sempat mengatakan untuk jangan mengurusi Olga dan salah satu akun berlabel Olgalover.
Setelah kejadian ini, KPI telah melakukan rapat pleno dan memanggil stasiun televisi yang bersangkutan. Sayangnya, ada penggemar Olga tidak terima dengan buntut permasalahan siaran Olga yang dianggap mengandung SARA.
"KPI tidak memanggil Olga, tetapi kami berhubungan dengan pihak stasiun televisinya," papar Ezki.
Atas tindakan kurang menyenangkan dan ancaman di ruang publik (jejaring sosial), Ezki melaporkan semua pada Polda Metro Jaya dan segera bekerja sama dengan pihak cybercrime menelusuri sang pemilik akun. Selain itu, Ezki juga akan mencoba menelusuri nomor telepon yang digunakan untuk menerornya. Menurutnya, nomor itu menggunakan aplikasi khusus sehingga nomornya nampak janggal. Diawali dengan permulaan 021, bagian tengahnya tidak ada nomor dan diakhiri dengan angka 7.
"Laporan ini adalah bagian pembelajaran saja, kalau ada pihak yang keberatan sebaiknya mengajukan keberatan pada kantor KPI. Jangan mengancam di ruang publik seperti ini. Kan, semua tahu dimana kantor KPI," ungkap Ezki.
Mendapat ancaman pembunuhan, Ezki mengaku tak gentar. "Tadi pagi saya pergi ke pasar tetap naik ojek sendiri, kok!" ujarnya.
Kendati mendapatkan ancaman pembunuhan, Ezki bertekad tetap melanjutkan rutinitasnya seperti biasa. "Sekarang, kita serahkan saja semuanya pada polisi. Ini tidak membuat takut kami di KPI," pungkasnya.
Laili
KOMENTAR