Pemuda ini yang merupakan bungsu dari 10 bersaudara, terus menangis sesaat ketika jenazah tiba di bandara Sultan Hasanuddin. "Oh Tuhan. Kasihan Mamaku. Mama..." begitu ia berucap di sela isak tangis. Tubuhnya yang tegap terkulai dan mesti dipapah dan ditenangkan saudaranya.
Ketika peti jenazah Martina dibuka, Antonius kembali menangis kencang. "Mama... Petinya jangan ditutup lagi," ujarnya. Setelah ditenangkan saudaranya, Antonius mulai tenang. Sambil dipapah mendekat peti jenazah, ia ikut meminta agar keluarganya memasukkan Al Kitab ke peti Martina.
"Sebagai anak bungsu, ia memang amat dekat dengan mamanya. Itu sebabnya, yang membuat di sangat terpukul. Ketika mendengar berita duka sampai hari ini, ia masih terus menangis," ujar salah satu keluarganya.
Henry
KOMENTAR