Istirahat Abadi Berdampingan
Bersikukuh mengantar sang suami ke liang lahat, Ela, istri Didik Nur Yusuf, yang sempat pingsan kala jenazah sang suami dibawa ke rumah duka, harus dibekali oksigen saat berada di TPU Tanah Kusir.
Jenazah Didik dan Dody Aviantara, dua wartawan Majalah Angkasa, sempat disemayamkan di kantor mereka, Gedung Kompas Gramedia, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Teman-teman almarhum mendapat kesempatan memberi penghormatan terakhir dan mengucapkan selamat jalan sebelum mereka dimakamkan berdampingan di TPU Tanah Kusir .
"Duka menggerakkan hati kita yang setulus-setulusnya untuk bersama-sama memberi kekuatan iman kepada keluarga yang ditinggalkan. Kepada Didik dan Dody, saya ucapkan rasa terima kasih atas pengabdian mereka dalam duka cita yang mendalam," tutur Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia Group saat melepas dua sekawan ini.
Keluarga memang merasa sangat kehilangan namun di sisi lain mereka juga bangga karena Didik dan Dody berpulang saat menjalankan tugas.
Persahabatan Tanpa Batas
Jenazah Aditya Sukardi, camera person Trans TV, tiba diiringi tangis keluarganya di Surabaya, Rabu (23/5) sore. Kamis paginya, suasana haru kembali menyeruak di pemakaman Gading Kasri, Kota Malang. Ibunda Aditya, Tri Kardiani, tampak menahan tangis ketika perwakilan Trans TV mengucapkan salam perpisahan kepada sang putra.
Saat pemakaman, tampak sejumlah rekan Aditya mengenakan kaos bergambar potret wajah almarhum. Di bagian belakang kaos tertulis kalimat, "Friendship Without Frontiers" atau Persahabatan Tanpa Batas. Kaos itu sengaja dibuat sebagai penghormatan untuk Aditya.
Lega. Itulah yang dirasakan Petrus Susaptadi atau Didit (45), suami pramugari senior PT Sky Aviation, Maria Marcella Dayu Larita atau Celly. Tidak hanya bisa melihat jasad istrinya untuk kali terakhir, ia juga bisa memberikan pemakaman yang indah untuk belahan jiwanya itu.
Kamis (24/5) siang, di bawah sengat matahari di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur, keluarga besar Celly mengelilingi peti jenazah. Sayup-sayup, kidung pujian berjudul Tuhan adalah Gembalaku mengalun, membuka prosesi pemakaman. "Saya tetap melihat Celly yang cantik. Saya membayangkan itu saja. Saya puas bisa berdoa di depan dia dan memberi dia rosario," ujar Didit dengan suara bergetar.
KOMENTAR