Nasi segi empat ini ditempatkan dalam kardus siomay yang mungil tanpa lauk. Hanya berteman taburan bawang goreng saja.
Tapi coba saja toel bagian tengahnya, lalu aduk-aduk merata. Nasi yang tadinya putih tanpa lauk akan berubah jadi penuh warna. Ini disebabkan, lauk yang berupa suwiran aneka bahan disembunyikan di tengah nasi tadi.
Seusai diaduk, tercipta cita rasa yang lezat. Asin, pedas juga manis, berpadu nikmat dari nasi yang sudah di-toel dan diaduk.
Nasi yang diciptakan oleh Angella Dumais ini berawal dari keprihatinan usai mengalami kekurang beruntungan dalam usaha. Angel yang tadinya seorang wirausahawati bidang furniture kayu Jepara mengalami kerugian akibat proyek yang menurun selama kurang lebih 2 tahun belakangan.
"Waktu itu aku sampai rugi dan akhirnya nganggur di rumah," ungkapnya sedih menerawang ke masa itu.
Merasa serba sulit dengan keadaan yang berubah drastis, Angel berniat untuk mendirikan usaha baru.
"Kebetulan aku nonton AFC (asian food channel), lalu aku rasa 'kok sepertinya masak itu gampang'. Apalagi keluarga memang suka banget makan diluar," kenangnya.
Mulailah Angel melirik usaha makanan, juga atas dorongan dari ibundanya yang memiliki usaha katering.
Usaha makanan yang dipilihnya waktu itu menjual bubur ayam. Hingga suatu ketika, ia melihat nasi yang tidak biasa di sebuah acara ibadah.
"Aku lihat, kami diberi nasi kotak yang isinya nasi uduk, tapi lauknya ditimbun," ungkap Angel.
Mulailah sejak Oktober 2010 Angel menjajakan nasi inovasinya, nasi persegi empat yang di dalamnya terdapat lauk.
KOMENTAR