alam hitungan detik, api yang makin membesar 'melahap' tujuh korban yang sedang tidur dan terjebak dalam kamar tidur di lantai dua yang berpintu terali besi dan berkerangkeng jeruji besi. Tujuh orang yang terperangkap diantaranya istri pemilik toko Yu Ai Fang alias Ny Ana (39), dan ketiga anaknya Chelsea (14), Chelson (11) dan Chester (8). Lalu ada mertua Ny Ana, Ny Teng Acu (80), dan Yu Ai Thin alias Julia (31) dari Rantau Prapat dan Chen Ai Mei (46), yang datang jauh-jauh dari Taiwan, Minggu (8/4) lalu. "Para korban semua tidur di lantai dua," ujar tetangga korban, Rudi.
Suasana yang semakin hiruk pikuk itu membuat para tetangga Ny Ana terbangun dan panik serta ketakutan rumah mereka ikut dilahap si jago merah. Walau semua penghuni rumah 'hangus' terbakar namun PRT (Pembantu Rumah Tangga, red ) di rumah itu, Elfrin boru Tumanggor selamat.
"PRT itu nekat menerobos kobaran api di lantai dua untuk melompat ke samping rumah majikannya," ujar Rudi menjelaskan begitu tahu Elfrin jatuh ke genteng tetangga sebelah rumah itu, dia bersama warga lainnya melarikan Elfrin ke RSU Imelda, Jl Bilal yang berjarak 1 km dari lokasi kejadian." Saat itu kondisi Elfrin tak sadarkan diri.
Ya, itulah takdir yang dialami keluarga besar Ny Ana. Kakak Ny Ana, Chen Ai Mei (46), jauh-jauh datang dari Taiwan untuk menghibur Yu Ai Fang alias Ny Ana yang baru tiga minggu lalu ditinggal 'pergi' suaminya, Ajen. "Chen Ai Mei sengaja datang dari Taiwan untuk menghibur adiknya Ny Ana yang baru kemalangan ditinggal 'pergi' suaminya sekaligus ingin ketemu orang tua mereka. Tapi, malangnya kebakaran di toko itu merengut nyawa mereka sekaligus," ujar Ayin (40), adik ipar Chen Ai Mei .
Menurutnya, Chen Ai Mei tiba di Medan, Minggu (8/4) lalu dan langsung menginap di tempat di toko Ny Ana yang merangkap tempat tinggalnya. Chen Ai Mei datang ke toko Ny Ana ditemani adiknya dari Rantau Prapat, Yu Ai Thin alias Julia (31). "Mereka berdua sengaja tidur di toko itu untuk menghibur kesedihan Ny Ana. Tentu saja karena mereka bertiga kakak beradik yang sangat dekat sekali. Rencananya setelah dari rumah Ny Ana mereka akan berkunjung ke rumah orang tua mereka."
Chen Ai Mei sudah satu tahun tinggal di Taiwan. "Disana dia bekerja sebagai pelayan vihara sambil kerja paruh waktu. Selama di Taiwan dia tinggal di vihara itu. Ketiga kerabat kami yang meninggal itu adalah sosok pribadi yang sangat baik dan taat dalam beribadah. Makanya, kami merasa sangat kehilangan," jelas Ayin.
Elfrin boru Tumanggor merupakan satu-satunya saksi sekaligus korban yang selamat dari kebakaran di toko itu. Warga Parlilitan, Humbang Hasundutan ini mengalami trauma berat setelah peristiwa itu terjadi. Tak henti-hentinya dia histeris seperti orang ketakutan dan teriakannya baru berhenti setelah dokter menyuntikan obat penenang.
Saat NOVA menemui korban di ruang mawar No. 206, RS Imelda Pekerja Indonesia, di dalam kamar terlihat wanita berperawakan kurus ini didampingi para kerabatnya. Wanita yang mengenahkan kaos berwarna merah ini terlihat tertidur di ranjang rumah sakit dengan kondisi lemah dan tidak mau bicara.
Salah seorang kerabat Elfrin, boru Tumanggor menjelaskan Elfrin sempat menceritakan kronologis kebakaran tersebut pada keluarga. "Sebenarnya Elfrin bersama majikannya sempat menyelamatkan diri dari kebakaran itu."
"Sebenarnya ruko itu sempat mengalami kebakaran pada Senin (9/4) sekitar jam 22.00 wib. Kebakaran itu dipicu dari lilin tempat sembahyang di rumah tersebut. Namun, kebakaran itu sempat dipadamkan hingga jam 24.00. Setelah itu, Elfrin mengaku perasaannya tak enak."
Perasaan tak enak itu makin menyergap Elfrin. Bahkan, hingga jam 02.00 dinihari dia baru bisa tertidur. Namun tak berapa lama, tiba-tiba terdengar ledakan dari dalam ruko. Ledakan itu tentu saja mengakibatkan listrik padam. Tiba-tiba api sudah merembet dari instalasi penghubung listrik di ruko dan mengakibatkan kebakaran hebat.
KOMENTAR