Seperti apa kronologis kasus pembunuhan sekeluarga di Bali, Berikut penuturan Kapolda Bali, Irjen Pol Totoy Herawan Indra.
Senin (13/2), sekitar pukul 18.00 wita, Heru menemui HM, SG, HD dan AK di pantai Peti Tenget, Kerobokan, Badung. Bersama rekan-rekannya, Heru merencanakan pembunuhan terhadap I Made Purnabawa dan keluarganya.Masih pada hari yang sama, Purnabawa baru tiba di rumahnya pada pukul 23.40 wita. Di kamar utama, istri dan anaknya yang sedang sakit, sudah terlelap. Purnabawa pun akhirnya tidur tanpa mengunci pintu kamar. Sementara itu, Heru dan Putu berpura-pura tidur di kamar mereka.Setelah memastikan keluarga korban sudah tidur, Heru bangun dan membuka kunci pintu belakang rumah. Kemudian, ia membunuh anjing korban. Sebelum membunuh, Heru telah mempersiapkan sepotong kayu dan potongan besi.Memasuki Selasa (14/2), pukul 02.30 wita dini hari, datanglah HM, SG, HD dan AK. Mereka masuk melalui pintu belakang rumah. Heru kemudian menunjukkan kamar tidur korban. Selanjutnya, secara bersama-sama, kelima orang tersebut membunuh Purnabawa beserta istri dan anaknya dengan sepotongan kayu dan besi yang sudah dipersiapkan.Setelah membunuh, mayat korban mereka bungkus dengan bed cover dan kain sprei. Menjelang pukul 03.00 wita, Heru bersama semua rekan dan istri serta anaknya meninggalkan rumah korban. Heru, istri dan anaknya serta seorang temannya pergi dengan mengendarai mobil Kijang Inova milik korban. Mayat para korban mereka taruh di jok belakang mobil. Dua rekan Heru lainnya, masing-masing mengendarai sepeda motor milik korban.Sekitar pukul 14.30 wita, rombongan pelaku berhenti di jalan raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya desa Yeh Embang, Jembrana. Di sanalah, para pelaku membuang ketiga mayat korban ke kebun milik warga. Kemudian, para pelaku melanjutkan perjalanan menuju Situbondo, Jawa Timur. Mereka menyeberang ke pulau Jawa melalui pelabuhan Gilimanuk.Senin (20/2), sekitar pukul 08.00 wita, ketiga mayat korban ditemukan warga. Beberapa anggota kepolisian dan salah satu anggota keluarga korban berangkat menuju TKP penemuan mayat dan mencocokan ciri-ciri mayat dengan keluarga yang hilang. Setelah dinyatakan cocok, ketiga jenazah beserta barang bukti di bawa ke Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.Selasa (21/2), Putu bersama anaknya diamankan pihak kepolisian karena mengendarai sepeda motor tanpa plat. Berdasarkan pengakuannya, polisi kemudian menangkap Heru di rumahnya di Desa Jublangan, Situbondo, Jawa Timur.
Senin (13/2), sekitar pukul 18.00 wita, Heru menemui HM, SG, HD dan AK di pantai Peti Tenget, Kerobokan, Badung. Bersama rekan-rekannya, Heru merencanakan pembunuhan terhadap I Made Purnabawa dan keluarganya.
Masih pada hari yang sama, Purnabawa baru tiba di rumahnya pada pukul 23.40 wita. Di kamar utama, istri dan anaknya yang sedang sakit, sudah terlelap. Purnabawa pun akhirnya tidur tanpa mengunci pintu kamar. Sementara itu, Heru dan Putu berpura-pura tidur di kamar mereka.
Setelah memastikan keluarga korban sudah tidur, Heru bangun dan membuka kunci pintu belakang rumah. Kemudian, ia membunuh anjing korban. Sebelum membunuh, Heru telah mempersiapkan sepotong kayu dan potongan besi.
Memasuki Selasa (14/2), pukul 02.30 wita dini hari, datanglah HM, SG, HD dan AK. Mereka masuk melalui pintu belakang rumah. Heru kemudian menunjukkan kamar tidur korban. Selanjutnya, secara bersama-sama, kelima orang tersebut membunuh Purnabawa beserta istri dan anaknya dengan sepotongan kayu dan besi yang sudah dipersiapkan.
Setelah membunuh, mayat korban mereka bungkus dengan bed cover dan kain sprei. Menjelang pukul 03.00 wita, Heru bersama semua rekan dan istri serta anaknya meninggalkan rumah korban. Heru, istri dan anaknya serta seorang temannya pergi dengan mengendarai mobil Kijang Inova milik korban. Mayat para korban mereka taruh di jok belakang mobil. Dua rekan Heru lainnya, masing-masing mengendarai sepeda motor milik korban.
Sekitar pukul 14.30 wita, rombongan pelaku berhenti di jalan raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya desa Yeh Embang, Jembrana. Di sanalah, para pelaku membuang ketiga mayat korban ke kebun milik warga. Kemudian, para pelaku melanjutkan perjalanan menuju Situbondo, Jawa Timur. Mereka menyeberang ke pulau Jawa melalui pelabuhan Gilimanuk.
Senin (20/2), sekitar pukul 08.00 wita, ketiga mayat korban ditemukan warga. Beberapa anggota kepolisian dan salah satu anggota keluarga korban berangkat menuju TKP penemuan mayat dan mencocokan ciri-ciri mayat dengan keluarga yang hilang. Setelah dinyatakan cocok, ketiga jenazah beserta barang bukti di bawa ke Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.
Selasa (21/2), Putu bersama anaknya diamankan pihak kepolisian karena mengendarai sepeda motor tanpa plat. Berdasarkan pengakuannya, polisi kemudian menangkap Heru di rumahnya di Desa Jublangan, Situbondo, Jawa Timur.
Renty
KOMENTAR