Mencoba berbeda, Silvia Susanto dan Catharina Ajeng menawarkan jasa event designer bernama La Soiree sejak Juli 2011 lalu. Dua sahabat ini memang tertarik pada segala hal yang terkait estetika suatu acara. Saat kuliah di luar negeri mereka melihat bisnis ini diminati banyak orang yang ingin menyiapkan momen spesial. Maka, setamat kuliah mereka memperkenalkannya di Indonesia. Apa bedanya dengan party organizer? "Kalau mereka lebih fokus ke acara (rundown), kami lebih ke konsep tema, dekorasi, penataan (table setting) dan perniknya," ujar Ajeng.
Tujuan La Soiree memang ingin menciptakan momen istimewa dengan sentuhan personal. "Sederhana dan cantik, tapi berkesan. Kami ingin imajinasi klien bisa jadi nyata," timpal Silvia.
Ajeng yang memang hobi mendesain berbagi tugas produksi dengan Silvia sebagai ujung tombak pemasaran. Padahal keduanya masih memiliki pekerjaan di kantor masing-masing. Alhasil, keduanya harus rela mengambil jatah waktu istirahat sepulang kerja dan akhir pekan untuk La Soiree. "Biasanya pertemuan pertama kami tunjukkan portfolio ide dan karya kepada klien. Selebihnya komunikasi melalui telepon, surel, dan chatting. Lebih praktis dan hemat waktu."
Begitu setuju, contoh desain akan dikrim. "Kalau klien punya tema sendiri, bisa kami kembangkan. Atau sepenuhnya dari kami juga bisa." Ide biasanya didapat duo ini dari internet. "Tapi inspirasi lebih banyak muncul saat survei langsung ke lokasi acara."
Pelanggan dan pekerjaan untul La Soiree juga tak dibatasi. "Kami pernah membuat acara untuk balita hingga ulang tahun ke-50," ujar Ajeng. Selain perayaan ulang tahun, Ajeng dan Silvia juga menangani momen-momen personal seperti perayaan hari jadi (anniversary), baby shower, siraman, perayaan hari Natal, Valentine, dan lain-lain.
Bagaimana perhitungan harganya? Tak perlu pusing. Biaya Rp 150 ribu per undangan sudah mencakup dekorasi, properti, souvenir, dan pernak-pernik pendukung. Tinggal dikalikan jumlah undangan. "Minimal 10 orang dan diberi pemberitahuan jika jumlah yang hadir melebihi undangan. Karena serba handmade, undangan bisa dibuat sesuka hati." Misalnya, bentuk undangan berupa boarding pass pesawat dengan nama yang diundang dicetak satu per satu.
Lalu apa suka dukanya? "Capek memang, tapi kalau melihat klien senang dengan hasilnya, kami juga ikut senang. Malah ada juga properti yang saking sukanya lalu dibawa pulang sama mereka," tutup keduanya kompak.
Ade Ryani
KOMENTAR