Begitu beragam produk fashion yang nantinya akan terlibat di Indonesia Fashion Week (IFW) 2012. Antara lain busana kerja terbaru keluaran The Executive yang patut dilirik, atau busana kasual lansiran Coconut Island yang pantang dilewatkan. Berbagai gaun pesta karya desainer ternama pun dapat ditemui di event ini. Bagi kaum hijabers, pilihan produk busana muslim berjajar, berdampingan dengan produk distro yang variatif seperti koleksi milik Airplane System dan busana anak atraktif karya Bubble Girl dan Baby One.
Salah satu booth yang tak boleh dilewatkan juga adalah Blink milik Natalie Sondakh (35). Natalie akan membawa koleksi clutch atau tas pesta miliknya. "Satu model biasanya saya buat 2-3 buah dengan warna atau tekstur berbeda. Bahannya memang terbatas. Pembuatannya pun lama karena semuanya dibuat dengan tangan," ujar Natalie.
Jumlah yang terbatas ditambah kesan glamor Blink ini memang menjadikannya eksklusif. Tak heran, ia mematok harga cukup tinggi. Harga tas pesta berkisar Rp 2,8 - 8 juta, sedangkan tas besar Rp 4,5 - 15 juta. "Untuk harga Rp 8 juta ke atas menggunakan materi kulit buaya lokal dan kulit burung onta dari Afrika," jelas Natalie yang juga menerima pesanan khusus. Sejak 2010, ia juga membuat sepatu dengan harga mulai Rp 1,3 juta dan aksesori seperti sabuk dan gelang dengan harga mulai Rp 850 ribu.
Karya tas eksklusif lain yang juga akan tampil di IFW 2012 adalah Becca, merek dagang milik Igna Jose Najoan. Tas-tas karyanya yang berbahan kulit ini handmade dan hanya tersedia satu model untuk satu tas. "Saya juga malas bikin tas dengan model yang sama," kata Igna. Minimnya stok, lanjut Igna, bukan karena bahan baku. "Untuk mencari tukang yang bisa membuat tas seperti ini tidak gampang. Makanya produksi pun tak bisa banyak." Saat ini Igna sedang suka mengaplikasikan batik dipadankan dengan kulit yang menjadi salah satu ciri khasnya. Di luar batik, Igna juga memadukan beragam bahan seperti batu, logam, hingga kancing baju.
Ia berharap, lewat IFW ini akan menemukan sejumlah komunitas para perajin yang punya visi dan misi sama. "Sehingga kita punya wadah. Karena saya melihat, kita punya banyak perajin yang menghasilkan barang berkualitas tapi tak punya tempat yang benar-benar sesuai," jelas Igna.
Masih tak puas mencari tas cantik? Lirik juga booth Sha Bags milik Dian Alwi. Sha Bags yang mengusung tikar sebagai bahan baku memang cocok untuk tampil etnik. Proses menghasilkan Sha Bags ini tak didapat Dian sekonyong-konyong. "Saat saya mencoba memesan tas dari perajin tikar di daerah Jawa barat, hasilnya tampak terlalu sederhana. Sementara target pasar yang ingin saya bidik, kalangan menengah atas," ungkap Dian yang pada akhirnya mulai mengotak-atik tas tikar produk lokal.
Bagi fashionista pencinta sepatu, booth Nefrin Fadlan Shoes milik Nefrin Nurma Dina Kusaini pantang dilewatkan. Nefrin yang mendesain sendiri sepatunya akan memamerkan kolesi sepatu cantik yang rata-rata berhak 14-15 cm. "Saya pikir, sepatu tinggi itu seksi. Pemakainya juga biasanya orang-orang yang lebih menghargai desain sepatu," tutur Nefrin yang pernah membuat sepatu dengan 'ukiran' kulit dan anyaman. "Kulitnya saya emboss jadi seperti pola batik."
Meski senang bermain-main dengan imajinasi dan menciptakan model sepatu high heels yang out of the box, Nefrin yang juga menerima pesanan sepatu costumized ini tak menutup kemungkinan membuat desain untuk model sepatu lain, seperti wedges, kitten heel, dan flat shoes. Harga yang dipatok memang cukup tinggi, mulai dari Rp 200 ribu-an untuk flat shoes hingga minimal Rp 700 ribu untuk high heels. Namun harga itu tak akan membuat pembelinya rugi. "What you see is what you get. Saya sangat teliti soal kualitas, apalagi saya juga menyediakan layanan purna-jual," tutur Nefrin yang rencananya akan menggelar show di IFW 2012 nanti.
Nah, booth mana yang akan Anda datangi nanti?
Face of IFW 2012
IFW merupakan persembahan APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) dan PT Aktivasi Communication Terpadu. "Ke depan, kami harap event ini akan membawa mode Indonesia ke tingkat internasional," ungkap Dina Midiani, Direktur IFW 2012. Pada kesempatan yang sama, panitia IFW 2012 memperkenalkan Mesty Ariotedjo sebagai Face of IFW. Mesty dipilih karena memiliki segudang bakat membanggakan, sebagai dokter muda lulusan FK UI, model, pemain harpa, hingga spokeperson Yayasan Jantung Indonesia dan Yayasan Musik Sastra Indonesia.
Angkat Sarung
Sarung adalah fashion item yang diangkat dalam IFW tahun ini. Untuk itu, pada 20 Oktober 2011 diadakan Focus Group Discussion dengan tema Sarung. Pakar dari pemerintah, asosiasi, desainer, akademisi, department store, pengusaha hingga media dihadirkan untuk membahas Sarung sebagai highlight IFW 2012. Dalam acara ini, Sarung dibedah dari segi kegunaan, material, hingga teknik styling (cara pakai).
Belajar dari Inggris
IFW menghadirkan pakar fashion Inggris, Toby Meadows, untuk berbagi cerita dalam seminar dan talkshow bertajuk "How Do The UK Government Put London Back Into Fashion Map". Acara yang dibuka oleh Ibu Euis Saedah sebagai Dirjen Industri Kecil dan Menengah ini merupakan bagian dari Road to IFW 2012 yang bertujuan membangun industri fashion di tanah air. Toby berbagi cerita dan ilmu kepada para peserta talkshow yang terdiri dari siswa sekolah mode, desainer, dan para pelaku fashion.
Komitmen Ibu DR. Martha Tilaar selaku Founder & Chairwoman Martha Tilaar Group terhadap kemajuan dunia fashion Indonesia telah berjalan sejak lebih dari 26 tahun yang lalu. Kini, komitmen itu kembali dibuktikan lewat dukungan Martha terhadap perhelatan Indonesia Fashion Week (IFW) 2012. Sariayu akan menangani tata rias wajah dan rambut untuk sekitar 600 model sehingga menunjang karya busana seluruh fashion designer yang terlibat di ajang nasional ini.
IFW sekaligus menjadi wadah untuk mengaktualisasikan empat pilar Martha Tilaar Group, yaitu Beauty Education, Beauty Culture, Beauty Green, dan Empowering Women dalam acara yang dikemas seperti Seminar Spa and Skin Care Business untuk para profesional dan pemilik salon dan spa, Make Up Parade dalam pergelaran fashion show designer Rudy Chandra, Jeanny Ang, Sofie dan Era Soekamto.
Selain itu, akan ada pula Beauty Seminar dengan target peserta 3000 orang untuk mengikuti beauty class dan Martha Tilaar Group Exhibiton yang akan menampilkan demo dan konsultasi kecantikan, talkshow serta promo activity. Semua dikemas dalam program Beautifying Indonesia Conference yang diharapkan dapat menginspirasi pengunjung IFW.
IFW 2012, menurut Martha, adalah salah satu cara menjawab tantangan industri fashion serta industri kecantikan saat ini. "Saat menjadi pembicara dalam World Islamic Economic Forum ke-7 di Kazakhstan, saya mempelajari konsep 3C yang bisa kita terapkan dalam industri ini. Yaitu Connect, Collaborate, Compete," ungkap Martha. Connect adalah menjalin dan menjaga hubungan, Collaborate adalah saling berkolaborasi agar bisa Compete alias berkompetisi di dunia.
Dengan kekayaan budaya yang begitu beragam dari ide, material, siluet, motif hingga sumber daya, seharusnya Indonesia bisa mengandalkan dunia fashion menjadi sumber ekonomi andalan. Potensi ini pun mampu mengantarkan Indonesia menjadi pusat fashion Asia, kemudian dunia. "IFW tidak hanya akan menjual image atau fokus pada penjualan retail saja. Kami akan mulai bereskan dari landasan utamanya yaitu pelaku industrinya, dari yang utama, pendukung hingga bidang lain yang mempengaruhi dunia fashion," jelas Dina Midiani, Direktur IFW.
Dengan mengangkat konten lokal berdesain global sebagai kekuatan, IFW yakin Indonesia bisa mendiferensiasi dirinya dari fashion event dunia yang sudah ada. "Ada beragam kekayaan budaya kita, seharusnya bisa menjadi inspirasi bagi industri fashion global," tandas Dina lagi.
Dengan tema Colorful Indonesia, IFW memilih Sarung sebagai highlight-nya. Kain berbentuk tabung ini akan dicitrakan dengan baik dalam semua unsur acara. "Tahun ini pula kita akan melihat Sarung sebagai tren global baru, menyusul batik."
Franka, Krisna, Hasuna, Laili, Ajeng
KOMENTAR