"Dik, cepat pulang, ya..." tutur Nara Gita (2,5) dengan lafal cadel. Belakangan ini Nara memang sering bicara sendiri sambil memandangi foto adiknya, Jovino Narasta (1,5). Kegiatan ini paling sering dilakukannya menjelang tidur. Di kala lain, masih sambil menatap foto Jovino, Nara berucap, "Dik, main, yuk!"
Mendengar ungkapan putri sulungnya, hati Vilde Yanti (28) dan Melfin Nupus (28) terasa teriris. Sudah hampir setengah bulan ini Jovino, si bungsu, tak lagi berada di tengah-tengah mereka. "Nara sering tanya kenapa adik tidak pulang. Saat dia kangen, saya hanya bisa minta dia berdoa agar adiknya segera pulang dan bisa main bersama lagi," tutur Vilde saat ditemui di rumah petak kontrakan di kawasan Kranji, Bekasi, Jumat (13/1).
Hilangnya Jovino pada Rabu (4/1) sekitar pukul 07.30 itu ditengarai merupakan tindak penculikan. Pagi itu, suami Vilde masih tidur setelah semalaman narik angkutan umum. Sebagian tetangga Vilde sudah berangkat kerja. Meski begitu, sekitar rumah tempat tinggalnya tidak begitu sepi.
"Saya mau memandikan Nara dan Jovino, tapi mereka sedang makan kue. Sambil menunggu mereka menghabiskan kuenya, saya mencuci piring di samping rumah. Saya suruh anak-anak main di depan rumah saja," lanjut Vilde.
Tak ada perasaan khawatir, sebab selama beberapa bulan tinggal di kawasan itu, semua aman-aman saja. Setelah lima menit sibuk dengan cucian, Vilde bergegas menuju depan. Hanya Nara yang ditemuinya. "Mana adik?" tanya Vilde kepada Nara. Ia pun seakan tersengat ketika Nara menjawab, "Dedek sama Om, naik sepeda motor."
Vilde segera menghambur ke jalan raya, sekitar 50 meter dari rumah kontrakannya. Masih tak tampak sosok Jovino. Ia lalu menanyai tetangga depan rumahnya. "Katanya ia baru saja melihat Jovino masih bermain tak jauh dari rumah," kisah Vilde seraya mengatakan, tak ada saksi lain yang melihat penculikan Jovino.
Beruntung ia kemudian mendapat informasi berharga dari tetangganya. Kata si tetangga, beberapa menit sebelum Jovino hilang, terlihat dua orang perempuan, satu bertubuh gemuk dan satu lagi kurus, muncul dan bilang mencari rumah kontrakan. "Mereka banyak bertanya pada ibu tetangga. Hanya beberapa menit, mereka lalu bilang mau cari tempat kos lain. Tetangga kami masuk rumahnya dan tak curiga apa-apa."
Karena kehadiran dua wanita tadi hampir bersamaan dengan waktu hilangnya Jovino, Vilde lantas menduga, jangan-jangan dua wanita ini sengaja mengalihkan perhatian saat pria yang disebut "om" oleh Nara membawa kabur Jovino.
Tanpa buang waktu, Vilde dan suaminya melapor ke masjid yang kemudian mengabarkan hilangnya Jovino. "Kami lalu ke stasiun, siapa tahu Jovino dan penculiknya masih ada di sana. Para tetangga juga ikut mencari-cari di sekitar rumah. Kami juga lapor ke polisi."
Dari para saksi, polisi mencoba merekonstruksi wajah tiga orang yang diduga terlibat dalam kasus penculikan Jovino. Dua perempuan pencari rumah kontrakan dan seorang lelaki berkumis dengan postur sedang.
KOMENTAR