Kemandirian Ade Sagi ditunjukkan dengan kegigihannya menopang hidupnya. "Semenjak masih di SMEA dia usaha dagang kecil-kecilan untuk uang saku. Salah satunya, dia buat kartu lebaran yang didesain dan dijual sendiri ke teman-temannya," ungkap Krisdiantoro, kakak Ade.
Kemandirian ini juga yang menjadi modal Ade menjadi desainer ibukota. Ade muda yang memiliki kelebihan fisik yang tampan, sempat mengikuti ajang model berhadiah beasiswa sekolah model. Ajang inilah yang menjadi pintu Ade berkiprah di ibukota.
"Tapi sejak kecil Ade memang sudah suka menggambar. Jadi bakat mendesain itu sudah terlihat dari kecil," ungkap Kris.
Ade pun tak takut untuk menjajal mengadu nasib di ibukota selepas sekolah. Berangkat dari impian seorang anak SMEA, Ade berhasil menapaki satu persatu kesuksesan sebagai seorang desainer yang busananya banyak dikenakan kalangan selebritas. Tak terhitung mulai Kristina, Titi DJ dan masih banyak lagi selebritas yang pernah mengenakan busana desain Ade.
Kini, kepergian Ade yang mendadak menyisakan pekerjaan rumah bagi keluarga yang ditinggalkan. Pasalnya, keluarga mengaku tak mampu meneruskan usaha yang sudah dimiliki Ade.
"Kalau kami keluarga sudah ribet dengan segala urusan meninggalnya Ade. Soal butik dan masa depan karya-karya Ade, kami pasrahkan saja dengan IPMI (Ikatan Perancang Mode Indonesia)," ungkap Kris pasrah.
Seperti diketahui, Ade Sagi memiliki sebuah butik di bilangan Abdul Majid dalam, Cipete, Jakarta Selatan. Selama ini Ade menjalankan usaha bersama Yeni, asistennya, dan beberapa karyawan lain.
Laili Damayanti
KOMENTAR