Pantai Kartini UNIKNYA KURA-KURA RAKSASA
Pantai Kartini menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Jepara (Jateng). Lokasinya di Desa Bulu cukup strategis dan hanya sekitar 2,5 km dari pusat kota. Cocok untuk wisata keluarga. "Pantai Kartini memiliki beragam sarana pendukung seperti permainan anak-anak. Ada komedi putar, mandi, bola, dan penyewaan sepeda motor mainan," ujar Abadi (50).
Pria yang sudah 25 tahun jadi karyawan Pantai Kartini ini menambahkan, selama ini banyak keluarga yang mengunjungi Pantai Kartini. Mereka bisa duduk-duduk menatap lautan lepas ditingkahi emilir angin. Bisa juga menyewa perahu. "Salah satu favorit pengunjung adalah naik perahu menuju Pulau Panjang. Tarifnya Rp 20 ribu per orang. Dari dermaga, butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke Pulau Panjang," tutur Abadi.
Pulau Panjang yang luasnya 7 hektar ini tidak berpenghuni. Hanya ada penjaga mercusuar. Namun, di sana terdapat makam ulama besar bernama Syech Abubakar. "Pemandangan di Pulau Panjang cukup menarik. Selain menikmati keindahan alam, pengunjung bisa berwisata religius, " lanjut Abadi.
Menurut Abadi pula, Pantai Kartini tidak bisa untuk mandi dan bermain air karena banyak karang. Akan tetapi, pengunjung tidak akan kehilangan gairah karena beragamnya fasilitas pendukung di sini. Yang paling baru adalah diresmikannya Ocean Park (OP) sejak Februari lalu. Bangunan gedungnya berbentuk kura-kura raksasa. Makanya disebut OP Kura-kura.
"Tempat wisata Pantai Kartini dikelola oleh Pemda Jepara, di bawah Dinas Pariwisata. Nah, Pemda berusaha untuk terus melengkapi Pantai Kartini, salah satunya, ya, membangun Ocean Park Kura-Kura yang luas bangunannya mencapai 1.800 meter pesegi. Kami juga ingin obyek ini edukatif dan konservatif," kata Edi, manajer Ocean Park.
OP Kura-kura masih akan terus dikembangkan. Bangunan di lantai satu untuk akuarium, sedangkan lantai dua akan dibangun ruang mainan edukatif yang semuanya berhubungan dengan laut. "Di sini ada pula fasilitas terapi ikan. Kalau libur, sudah pasti pengunjung harus antre," tutur Edi.
Kehadiran OP jelas makin memperkaya Pantai Kartini. Pengunjung tidak hanya datang dari wilayah Jepara dan sekitarnya. Tapi, juga dari luar Jawa Tengah. Untuk masuk kawasan Pantai Kartini, pengunjung cukup membayar Rp 3 ribu tiap Senin-Jumat dan Rp 5 ribu saat Sabtu , Minggu, dan hari libur. Kalau ingin melihat keindahan OP, pengunjung perlu beli tiket lagi. Tarifnya Senin-Jumat untuk anak sebesar Rp 12,5 ribu sedangkan dewasa Rp 17,5. Hari Sabtu, Minggu dan libur lebih mahal.
Puncak keramaian di Pantai Kartini terjadi pas seminggu setelah Lebaran. Masyarakat setempat melihat tradisi lomban, semacam sedekah laut. Edi mengatakan, "Untuk jalan saja susah. Ramai sekali," kata Edi seraya mengatakan Dinas Pariwisata terus mencoba untuk mempercantik Pantai Kartini. "Di depan OP akan dibuat tempat bermain anak dan panggung hiburan. Mudah-mudahan pengunjung makin betah,"tutur Edi.
Wisata pantai di wilayah DIY yang menjadi favorit masyarakat tentu saja Parangtritis, 30 km dari Yogyakarta. Sekian kilometer kawasan Parangtritis terbentang beberapa titik tempat wisata yang menarik. Mulai dari arah Barat yaitu Pantai Depok, Parangkusumo, Parangwedang, Parangtritis, sampai Parangendog. Begitu dikatakan Suranto (39), sub koordinator Unit Pelaksana Kegiatan Parangtritis.
Masing-masing titik ini memiliki keistimewaan. Pantai Depok merupakan Tempat Pelelangan Ikan. Sejak 10 tahun terakhir, kawasan ini menjadi pusat kuliner dengan menu utama olahan hasil laut. "Jumlah rumah makan di sana puluhan, bahkan mungkin mencapai ratusan," ujar Suranto.
Kawasan ini memang menarik. Ada beragam permainan menarik yang dikelola pihak swasta, antara lain penyewaan sepeda motor pantai. Seusai menyaksikan indahnya paronama laut dengan ombak yang kadang membesar, pengunjung bisa langsung menuju area pusat kuliner. Sebelumnya, pengunjung bisa memilih sendiri ikan yang masih segar, lalu membawanya ke rumah makan untuk dimasak. Mirip dengan Muara Karang, Jakarta.
Selain itu, banyak juga warga setempat yang menyediakan aneka gorengan dari hewan laut. Misalnya saja peyek jingking (sejenis hewan laut), udang, dan beragam ikan goreng. "Konon, banyak yang menyebut Pantai Depok, surga kuliner hasil laut," cetus Suranto.
Memasuki wilayah Parangkusumo, tersimpan "daya magis" karena termasuk wisata religius. Di dekat pantai, terdapat Puri Cepuri yang di dalamnya terdapat Batu Cinta. Konon, di sinilah Panembahan Senopati bertapa memanjatkan suatu permohonan. Nah, saat itulah terjadi pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul, penguasa Laut Selatan.
Sejak itu, ada hubungan erat antara raja-raja Mataram dengan Ratu Kidul. Oleh masyarakat, batu itu dikeramatkan. Di atasnya bertabur bunga dan aroma kemenyan. Pada hari-hari tertentu, banyak yang datang ke sana, biasanya hari-hari yang dianggap sakral seperti malam Selasa Kliwon, Jumat Kliwon, dan malam 1 Sura.
"Masyarakat tumplek ke sana. Mereka datang dari berbagai daerah. Mereka memanjatkan permohonan di dekat Batu Cinta. "Sebagian masyarakat percaya, dengan ziarah ke sana, beban hidup akan berkurang," kata Suranto seraya mengatakan tiap tahun ada upacara labuhan yang diadakan keraton di Parangkusumo.
Tak jauh dari Parangwedang, tibalah di Pantai Parangtritis. Dari sekian tempat, wilayah ini termasuk yang jadi favorit. Mulai anak-anak sampai orang dewasa senang bermain di kawasan ini. Bermain pasir atau main air di pinggir pantai. Masyarakat diminta hati-hati, jangan mandi terlalu masuk ke tengah laut. Petugas memasang rambu-rambu tempat yang berbahaya. "Di sana banyak palung atau arus berpusar yang tempatnya enggak pasti. Maka itu, jangan sampai ke tengah. Kalau di pinggir pantai, sih, tidak apa-apa," papar Suranto.
Demi keamanan anak-anak yang ingin bermain air, pengelola Parangtritis membuat kolam buatan di beberapa tempat sepanjang pantai. Dalamnya hanya Rp 50-60 cm. Anak-anak bisa dengan riang bermain di sana.
Mungkin Anda akan terlalu capek bila menyusuri semua wilayah dengan jalan kaki. Jangan khawatir, di sana banyak bendi yang siap mengantarkan ke titik-titik wisata dengan menyusuri pantai. Untuk satu tujuan, tarifnya Rp 20 ribu. Namun, untuk satu paket menjelajahi Parangkusumo sampai Parangendog, tarifnya Rp 80 ribu. "Panorama Parangendog yang berbatasan dengan bukit juga sangat indah. Di sebut Parangendog karena dulu ada bukit kecil yang bentuknya mirip endog, alias telur."
Henry Ismono / bersambung
KOMENTAR