Sambal pecel juga merupakan produk jagoannya dari Blitar, sambal pecel Karang Sari adalah sambal pecel pionir yang dijual dalam kemasan plastik, serta kerap menjadi oleh-oleh wajib dari Blitar. Sang pemilik, Ny. Cendrawati (70), menceritakan kepada NOVA saat ditemui di toko dan tempat produksinya, Jl. Karang Sari 153, Blitar, awal usaha sambal pecelnya yang sudah go Intenational.
Sambal pecel ini pertama kali di produksi pada 1978. Diberi merek Karang Sari, sesuai dengan lokasi pembuatannya. Saat itu, Cendrawati melihat banyak orang menyukai sambal pecel Blitar, dan menurutnya akan lebih bagus bila dikemas dengan baik karena bisa menjadi salah satu oleh-oleh khas Blitar.
Dulu, Cendrawati memproduksi sendiri sambal pecelnya di rumahnya dengan jumlah yang sedikit, hanya 1-3 kg saja. Namun, saat ini ia sudah mampu menggaji sekitar 20 karyawan yang mampu menghasilkan berton-ton sambal pecel, dibantu sejumlah mesin produksi.
Sambal pecel olahan Cendrawati juga sudah tersohor kelezatannya dan tersebar di seluruh Indonesia, sebab sudah memiliki penjual dengan sistem keagenan. Sehingga, tak heran bila Anda akan mudah menemukannya di sejumlah peritel (supermarket) besar hingga jaringan swalayan-swalayan kecil.
Harga per kemasannya Rp 5 ribu untuk yang memiliki berat sekitar 2 ons. Tersedia pula dalam tiga pilihan rasa, yakni manis, sedang, dan pedas. Bagi yang ingin membawa sambal pecel Karang Sari sebagai oleh-oleh, Cendrawati juga menyediakan berbagai ukuran kemasan untuk mewadahinya.
Jenang ketan buatan Nunung Sumbayon (50) diberi label Asli karena menggunakan bahan-bahan yang asli tanpa campuran lain. Bahan utamanya adalah beras ketan dan gula nira yang kemudian diolah secara tradisional tanpa bantuan mesin hingga menjadi jenang yang legit. Nunung merupakan generasi kedua yang meneruskan usaha orangtuanya sejak era 1970an.
Rasanya yang manis legit, sebenarnya hampir sama seperti jenang-jenang lainnya. Namun, kelebihan jenang ketan buata Nunung ini terasa lebih lebih kenyal, gurih, dan tak membuat eneg. Kemasannya yang dibuat kecil pun pas untuk dinikmati segala usia, bahkan bisa disajikan kapan saja. Jenang ketan ini juga memiliki aroma yang sedap karena dimasak dengan kayu bakar dan api kecil selama 7 jam, sambil terus diaduk secara non stop.
Jenang produksi rumahan ini mampu menghasilkan jenang ketan sebanyak 25 kg. Menurut Nunung, permintaan biasanya tak hanya untuk oleh-oleh saja tapi juga sebagai salah satu makanan untuk seserahan. "Jenang ketan bisa di order untuk syukuran, selamatan, atau seserahan. Tradisi di Blitar, bila akan menikah dan melakukan seserahan biasanya ada jenang ketannya. Jadi produksi lancar terus, alhamdulillah," ucap Nunung yang membuka toko jenang Asli di depan rumahnya, Jl. Prambanan No. 6 Blitar.
Jenang olahannya tak hanya bisa di dapatkan di Blitar saja, tapi juga beberapa tempat oleh-oleh di sejumlah kota, seperti Malang dan Surabaya. Bahkan, dengan bangga Nunung pun menceritakan, jenangnya sudah sampai ke Belanda dan Australia, karena banyak pelanggan setianya di luar negeri selalu membawa jenang ketan buatannya sebagai oleh-oleh. Harga jenang ketan Asli Rp 1.000/bungkus kecil, dan dapat bertahan hingga 1 bulan lamanya.
Swita A Hapsari
KOMENTAR