Nyali dan prestasi perempuan cantik berkulit sawo matang ini memang patut diacungi jempol. Kecintaannya pada olahraga sepeda downhill, BMX Race, dan cross country yang terbilang ekstrem telah membuahkan beragam penghargaan nasional dan internasional. Saat ini, Risa Suseanty adalah anggota tim nasional balap sepeda bernama Queen of Downhill.
Saat ditemui di kawasan Sentul, Jawa Barat, Risa terlihat santai ditemani tunangannya yang juga pembalap sepeda BMX asal Hong Kong, Steven Wong. "Lagi istirahat habis berlatih untuk Sea Games," jawabnya seraya tersenyum. Siapa sangka, dibalik tubuh mungil dan gayanya yang santai itu tersembunyi keberanian dan kegigihan yang mungkin tak dimiliki kebanyakan perempuan.
Jenis olahraga yang ditekuni Risa memang butuh lebih dari sekadar teori. "Selama menekuni olahraga ini sudah beberapa kali saya mengalami patah tulang. Bukan hanya dalam pertandingan, saat latihan juga memiliki risiko yang sama," tuturnya sambil memperlihatkan bekas jahitan di lengan kirinya.
Perkenalan Risa dengan olahraga sepeda ekstrem ini dimulai pada tahun 1993, "Usia saya waktu itu masih 13 tahun. Sejak usia 7 tahun saya, kan, sudah jadi atlet bulutangkis dan kerap menjuarai beberapa pertandingan. Tapi kemudian suka sepeda karena banyak acara fun bike."
Karena suka, Risa sempat ngotot menjalani keduanya. "Tapi lama-lama capek juga. Pernah dalam sehari saya bolak balik antara ikut pertandingan bulutangkis dan sepeda. Bahkan pernah di WO karena terlambat sampai di lapangan bulutangkis."
Risa pun harus memilih. "Tahun 1994 saya memutuskan untuk fokus di sepeda. Ternyata sepeda lebih menyenangkan, enggak hanya di lapangan. Saya juga bisa melihat alam dan enggak bikin jenuh. Seperti jalan-jalan saja," ceritanya.
Pertandingan sepeda pertama yang diikuti Risa langsung berbuah manis, ia meraih juara kedua dan mendapat hadiah uang. "Ketika itu dapat Rp 250 ribu. Langsung saya belikan sepatu, bangga sekali bisa beli sesuatu dari uang sendiri. Dalam hati saya berpikir, ternyata sepeda lebih menguntungkan. Bisa dapet uang! Easy cash banget," tukasnya sambil tertawa.
Pertandingan demi pertandingan menyusul dan nama Risa kian berkibar. Risa yang saat itu belum ikut klub mana pun, akhirnya disponsori Panasonic, salah satu merek sepeda ternama di Indonesia. "Saya semakin senang karena dapat sepeda dan berbagai fasilitas. Sepeda yang saya dapat itu sepeda paling keren dan mahal, lho."
Berkat sepeda juga Risa bisa melanglang buana ke berbagai negara. "Tahun 1994 saya disponsori Citra Muda Indonesia berlaga di sebuah ajang lomba sepeda di Australia. Sungguh pengalaman yag menyenangkan karena itu pertama kali saya ke luar negeri. Di tahun yang sama menyusul pertandingan di Jepang," kisahnya. Sayang, karena mengalami patah tulang saat berlatih, Risa batal ke Negeri Sakura. "Sehari setelah operasi, saya harus ikut Ebtanas dan hasilnya jeblok! Enggak sempat belajar, sih," bebernya.
Tahun 1997 adalah kali pertama Risa mengikuti Sea Games. Baru pertama kali berlaga, ia sudah berhasil menggondol medali emas. "Ketika akan bertemu presiden, saya bertemu mantan pelatih bulutangis saya. Beliau berkata, "Saya takut kamu menggeluti sepeda tapi tidak berprestasi. Ternyata kamu memilih sepeda dan tetap berprestasi, saya merasa tidak sia-sia sudah melatih kamu." Mendengarnya saya jadi tenang, padahal dulu saya sempat takut bertemu beliau lagi. Takut dimarahi," kata Risa yang kini disponsori produsen sepeda Wim Cycle.
KOMENTAR