Bisnis bunga secara online, menurut Hidayat Maulana (31), kini sedang laris-larisnya. Dibanding lima tahun lalu, pertumbuhan bisnis bunga di Indonesia, kini berkembang hampir tiga kali lipat. Karena itulah, Hidayat yang sebelumnya membuka bengkel jok mobil, pembuatan tenda, dan penjualan mesin giling kopi, memutuskan untuk merambah ke bisnis bunga. "Kebetulan, dulu waktu masih tinggal di Bukittinggi, saya memang hobi menanam bunga."
Berbekal ilmu yang dipelajarinya dari seorang teman, Hidayat yang pernah menjadi karyawan di bidang teknologi informasi, memulai TBC awal Januari 2010. "Toko online dulu yang saya garap. Kebetulan ada yang pernah menurunkan ilmu internet marketing ke saya, jadi saya bisa bikin Search Engine Optimizing (SEO). Jadi, ketika orang mencari bisnis florist di internet, TBC bisa muncul di urutan atas," jelasnya.
Pertama kali berbisnis online, Hidayat langsung gencar promosi lewat sosial media, situs, maupun direktori atau iklan gratis. Apa yang dijual floris pada umumnya, disediakan pula di TBC, misalnya bunga papan, bunga meja, hand bouquet, standing flower, hingga bunga potong dan bunga plastik. Hasilnya, 18 pesanan langsung didapat pada bulan pertama.
"Pokoknya, langsung balik modal. Sekarang, tren belanja online makin meningkat karena kepercayaan konsumen terhadap toko online makin bagus," ujar ayah tiga anak yang merahasiakan omset usahanya ini. Bulan-bulan berikutnya, TBC makin berkembang. Hidayat pun lalu memutuskan untuk membuat toko offline yang terletak di Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat, Juli 2010.
Toko yang kini jadi kantor pusat TBC inilah yang digunakan untuk menerima sekaligus mengerjakan pesanan bunga. Khusus untuk bunga papan, ia bekerjasama dengan rekannya, Lidya, dengan mendirikan toko bunga Lotus di kawasan Jelambar, Jakarta Barat. "Sekarang, saya juga bermitra dengan toko bunga di Malang dan Bangka Belitung. Kami yang menggarap, mereka yang mengelola. Hasilnya lumayan, bisa buat jalan-jalan ke luar negeri setahun sekali," ujar sarjana Akuntansi Universitas Trisakti ini.
Uniknya, pesanan tak hanya datang dari wilayah sekitar Jakarta saja, melainkan juga berasal dari Inggris, Amerika Serikat, dan Malaysia. Toko bunga yang ada di sana seringkali memesan bunga ke TBC untuk diserahkan kepada klien di Jakarta. "Pemesannya sebagian orang Indonesia yang tinggal di sana, sebagian lagi bule. Biasanya untuk pacar atau istri yang berulangtahun," papar Hidayat.
Sedangkan pemesan dari Jabodetabek, sebagian di antaranya adalah perusahaan, artis, pejabat, departemen pemerintahan, maupun perorangan. Pesanan biasanya naik sekitar 30 persen pada akhir tahun dan naik dua kali lipat menjelang hari Valentine. Hidayat menambahkan, TBC menyediakan bunga lokal yang didatangkan dari Bandung, Puncak, dan Malang.
"Bunga impor juga banyak, biasanya tulip dan mawar Belanda. Harganya tentu lebih mahal daripada bunga lokal," imbuh Hidayat yang membandrol rangkaian bunganya mulai harga Rp 200 ribu-Rp 2 juta. Hidayat juga bekerjasama dengan kakaknya untuk membuka toko online ini selama 24 jam sehari. "Pesanan justru banyak saat tengah malam. Biasanya ucapan ulangtahun untuk pacar atau istri, klien minta dikirim sebelum jam 24.00, sehingga itu jadi ucapan yang pertama. Maka, kurir dan floris yang merangkai bunga juga ada yang stand by."
Salah satu daya jual TBC adalah, "Sekitar 2-3 jam setelah dipesan, bunga sudah sampai. Ini sangat berguna untuk orang-orang yang lupa ulangtahun pasangannya," ungkap pria yang menyediakan katalog berisi 300 macam rangkaian bunga di situs TBC ini.
Di situsnya, Hidayat juga menuliskan makna bermacam-macam warna mawar, antara lain mawar pink untuk pasangan remaja, merah marun untuk istri, putih untuk permintaan maaf, dan oranye untuk ulang tahun orangtua.
"Saya tulis juga di situ, mawar hitam biasanya untuk ancaman. Konon, digunakan untuk kegiatan voodoo. Entah kenapa, banyak yang memesan mawar hitam dan biru. Padahal, dua warna mawar itu tidak ada. Yang ada mawar agak kehitaman, itu pun harus diimpor dan masuk ke Indonesia paling tidak setahun sekali."
Hasuna Daylailatu
KOMENTAR