UKM Center Sampoerna Pengetahuan Kewirausahaan
Salah satu perusahaan yang memiliki wadah sentra UKM di Jawa Timur adalah PT HM. Sampoerna. Selain memiliki tempat pelatihan bagi calon pengusaha pemula, Sampoerna juga memiliki UKM Center sebagai wadah bagi para pengusaha untuk memasarkan hasil karyanya.
Arga Prihatmoko, Community Dev. Plan Coordinator PT HM. Sampoerna menjelaskan, UKM Center merupakan bagian dari Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKS). Tujuan PPKS maupun UKM Center sebagai bentuk partisipasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengetahuan kewirausahaan. Warga masyarakat yang disasar adalah yang berada di kawasan pabrik di Pasuruan, Malang, Surabaya dan Karawang. "Jadi tujuan dari PPKS dan UKM Center adalah agar taraf ekonomi masyarakat yang ada di titik-titik lokasi tadi semakin meningkat," kata Arga.
Sebelum berdirinya PPKS dan UKM Center, bantuan yang diberikan perusahaan ke masyarakat dirasa tidak terarah dan tidak menyentuh pokok persoalan yang sebenarnya. Setelah diadakan penelitian, baru diketahui, hal paling mendasar yang perlu diberikan ke masyarakat adalah pengetahuan kewirasusaan.
PPKS didirikan pada 2007, menyusul UKM Center pada 2009. Saat ini, UKM Center sudah memiliki anggota aktif sebanyak 82 UKM, sedangkan mereka yang pernah mengikuti pelatihan PPKS sudah mencapai 9000 orang.
Ada dua jenis pelatihan yang diberikan, agrobisnis dan kejuruan. Agrobisnis meliputi pelatihan pengolahan hasil bumi sekaligus pemanfaatan sisa produksi. "Misalnya, bila mau melakukan pengembangan di bidang peternakan, bukan sekadar beternak saja, tapi juga cara memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas, dan air kencing ternak dijadikan pupuk cair," papar Arga.
Sedangkan untuk pelatihan di bidang kejuruan, cabangnya terdiri dari keterampilan bengkel motor, bordir, sablon, handycraft, dan tata rias. Proses untuk masuk bergabung dalam UKM Center sangat sederhana. Setelah mengikuti pelatihan PPKS, peserta akan masuk masa inkubasi bisnis selama 6 bulan. Selama itu, peserta diminta menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan di rumah masing-masing.
Soal modal maupun mesin, akan disuplai oleh PPKS. Misalnya untuk membuat usaha keripik singkong, satu grup yang terdiri dari 4-5 orang akan diberi satu mesin dan boleh dibawa pulang sebagai modal produksi. Selama masa inkubasi bisnis, tim PPKS akan terus akan memantau dan memberi masukan. Jika sudah berjalan dengan baik, pihak PPKS akan membantu soal legalisasinya, seperti mendaftarkan merek dan mendapat hak paten. Setelah rampung semuanya, produk-produk itu dijual di UKM Center yang berlokasi di Taman Dayu Pasuruan.
Selain membantu memperluas jaringan bisnis, lima kali dalam setahun anggota UKM Center juga berkesempatan menjual hasil produknya di stan-stan di lingkungan perusahaan. "Dengan jumlah ribuan karyawan, kan, sudah merupakan pasar potensial bagi para anggota UKM untuk menjual produknya," kata Arga.
Setiap tahun, UKM Center juga menyediakan fasilitas agar anggotanya dapat ikut serta dalam pameran berskala nasional, baik di Jatim maupun Jakarta. "Semua tidak dipungut biaya."
Gandhi / bersambung
KOMENTAR