Suatu siang pekan silam, tampak sejumlah karyawan perusahaan ekspedisi Karya Indah Delapan (KID) Express sibuk bekerja. Seseorang tampak mengepak barang dan dua lainnya melindungi sepeda motor dengan kardus. "Supaya motornya tidak lecet," ujar salah satu karyawan. Barang-barang ini siap dikirimkan perusahaan yang terletak di dekat Stasiun Manggarai, Jakarta, ke berbagai daerah dengan kereta api.
Menurut Maman (30) sang kepala cabang, puncak kesibukan kantornya bakal terjadi seminggu menjelang Lebaran. "Hari ini, sih, masih biasa, peningkatannya belum terlalu tampak. Tapi nanti pasti ramai." Seperti tahun lalu, banyak orang yang mengirimkan sepeda motornya ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Misalnya ke Purwokerto, Cirebon, Solo, Jogja, dan Surabaya. Tahun lalu, dari kantor cabang di Manggarai saja, KID Express mengirimkan sekitar 150 unit sepeda motor.
"Katanya, sih, untuk transportasi para pemudik di daerahnya," kata Maman seraya mengatakan, perusahaannya punya beberapa cabang di Jakarta. Jika ditotal, sebut Maman, tahun lalu KID Express mampu mengirim 400-an motor. Padahal, sejak tahun lalu pula Perumka punya kebijakan pemudik bisa sekalian membawa motornya dan ditempatkan dalam satu gerbong sehingga lebih praktis.
Anti Lecet
Meski begitu, lanjut Maman, masih banyak orang yang mengirimkan sepeda motor lewat jasa perusahaan ekspedisinya. "Saat kantor-kantor sudah mulai libur bersama, pengiriman sepeda motor juga pasti ramai. Selain itu, ada juga orang yang mengirimkan barang-barangnya terlebih dahulu. Jadi ketika mudik, mereka tidak repot membawa banyak barang," katanya.
Maman mengatakan, pada hari biasa, biaya untuk pengiriman satu unit sepeda motor Rp 300 ribu. "Tapi, menjelang Lebaran nanti, ongkosnya naik jadi Rp 350 ribu. Tiket kereta memang naik saat Lebaran. Kami, sih, ikut kebijakan Perumka karena kami memang bekerja sama dengan mereka, khususnya untuk kereta ekonomi. Kami bekerja sama dengan delapan jenis kereta dari berbagai jurusan."
Dikisahkan Maman, perusahaannya sudah berdiri sekitar tujuh tahun silam di dekat Stasiun Kota, lalu berkembang menjadi beberapa cabang. Selama ini, tutur Maman, pihaknya memang menjaga betul keamanan barang. Misalnya saja untuk sepeda motor, "Harus dilindungi betul. Makanya kami melapisi motor dengan kardus yang tebal. Selama ini tidak ada komplain soal motor yang lecet."
Demi keamanan pula, lanjut Maman, bensin motor yang akan dikirim harus dalam keadaan kosong. "Pokoknya bensin harus terkuras habis. Ini untuk mencegah terjadinya kebakaran," katanya. Sesampainya di kota tujuan, barang bisa dikirim ke alamat pengirim atau diambil di kantor KID Express setempat. "Cabang kami di luar kota letaknya juga dekat stasiun. Jadi, gampang dicari penerima barang," lanjut Maman.
Barang yang rawan pecah, misalnya saja keramik, juga dijaga betul. "Tentu, si pengirim harus jujur mengatakan barang yang dikirim. Kalau barang pecah belah, kami menempatkannya sangat hati-hati. Yang paling banyak, sih, kirim pakaian. Ada juga, lho, yang kirim komputer dan laptop," kata Maman yang optimis tahun ini bakal lebih ramai ketimbang tahun lalu.
Motor juga merupakan barang yang paling banyak dikirim PT Herona Express cabang Stasiun Kota, Beos, Jakarta Pusat, setiap menjelang Lebaran beberapa tahun ini. "Pada hari biasa, kiriman motor paling-paling 15 buah per hari. Menjelang Lebaran, mulai H-7, jumlah barang kiriman untuk keperluan Lebaran meningkat. Jumlah motor bisa mencapai 40-45 motor per hari. Selain motor, ada juga baju, parcel, makanan, dan sebagainya," ujar Achmad Diding Suryadi, General Affair PT Herona Express cabang Stasiun Kota, Beos, Jakarta Pusat.
KOMENTAR