Tentu saja Kariyani patut bangga karena usahanya kian maju. Padahal, sekitar 10 tahun lalu ia masih mengemas produknya dalam bungkus plastik, dengan label yang hanya difotokopi. "Dulu, hanya bikin lima bungkus, ditawarkan ke tetangga. Harganya Rp 4 ribu."
Baru pada 2008 ia mendapat pendampingan dari Sampoerna, kemasan produknya pun diganti botol plastik dan label cantik. "Sekarang produk Kesiman per bulan bisa laku 1.500 botol," ungkapnya. Ada 11 produk instan yang dijual: Kunyit Putih, Kunci Sirih, Temulawak, Lidah Buaya Rp 13 ribu. Jahe Merah, Mahkota Dewa, dan Jahe Merah harganya Rp 15 ribu per botol.
Bahan-bahannya diperoleh dari desanya, dan Kariyani menjadi Ketua Kelompok Mitra Tani yang memiliki 30 anggota. Kariyani ingin mengangkat daya ekonomi ibu-ibu di desa itu. Menurutnya, keahlian meracik jamu diperolehnya sebagai warisan nenek moyangnya. "Pelan-pelan saya wariskan ilmu dan usaha ini ke anak saya." Ia juga mengatakan, banyak orang sembuh setelah minum produknya.
Nove
KOMENTAR