Selai Sedap pertama kali diproduksi tahun 1939. Saat itu, Kota Siantar banyak didatangi orang Belanda penyuka kopi dan roti yang dioles selai. Dulu, warung buka sejak pukul 04.00 subuh hingga 24.00 malam. Tapi, "Sekarang saya buka kedai sejak 07.00 pagi sampai pukul 18.00."
Selain warga Siantar, warung Sedap juga kerap didatangi turis lokal dan mancanegara. Saking senangnya pada kelezatan Selai Sedap, konsumen dari luar kota dan luar negeri sering minta dikirimi selai lewat kargo atau pos. "Kami selalu mengingatkan ketahanan selai cuma seminggu, tapi jika disimpan di kulkas bisa hingga 10 hari. Jika hendak dimakan, harus dikukus dulu. Usahakan saat mencelup selai jangan menggunakan sendok basah," saran Budiman.
Apa saja bahan baku Selai Sedap?" Cukup gula, tepung maizena, telur, dan santan. Semua bahan diaduk lantas dikukus kurang lebih 10 jam hingga mengental. Nah, dikukus selama itu agar rasa selai lain dari yang lain." Sehari-hari Budiman bisa memproduksi 30 kg selai. Bisa dua hingga tiga kali lipat saat puasa, Lebaran, Tahun Baru, dan Imlek
Meski sudah tiga generasi, Budiman tetap terbuka akan kritik dari konsumen. Misalnya, apakah selai sudah terasa manis atau belum. "Turis mancanegara suka selai yang tidak terlalu manis," ujar Budiman menjelaskan. Untuk mencicipi kelezatan Selai Sedap, Budiman mematok harga Rp 70 ribu/kilogram.
Henry, Debbi / bersambung
KOMENTAR