Satu lagi yang khas dari Gresik, yakni otak-otak bandeng. Makanan dari ikan bandeng ini seolah sudah menjadi trademark Kota Gresik. Tak hanya rasanya saja yang lezat, tapi bentuk otak-otak bandeng yang unik dan proses pembuatan yang terbilang cukup repot juga menjadikan banyak orang penasaran ingin mencicipinya. "Karena ribet itulah, jarang orang yang bisa bikin," kata Rosyid (31) penjual otak-otak bandeng dengan label Bu Muzanah.
Proses pembuatannya, setelah dipilih ikan bandeng yang bagus dan segar, bagian tubuh bandeng dipukul perlahan-lahan agar daging ikan di dalam tubuhnya hancur. Namun, pada saat memukul harus sangat hati-hati agar kulit ikannya tak ikut rusak atau berlubang.
Setelah daging ikannya hancur, beserta durinya dikeluarkan melewati insang, tanpa boleh merusak bagian kulit luar bandeng. Daging jeroan bandeng ini kemudian dipisahkan dari tulang atau duri, serta kotoran lainnya, kemudian dicampur dengan berbagai aneka bumbu dan kelapa parut. Selanjutnya, adonan ikan tadi dimasukkan kembali ke dalam tubuh bandeng melalui insangnya, kemudian dikukus hingga matang. "Kalau tidak biasa dan tidak telaten, susah sekali membuatnya. Nah, di tempat kami para pembuatnya sudah terampil, jadi kami bisa membuatnya dalam jumlah banyak," kata anak ketiga dari lima bersauadara ini.
Rosyid yang merupakan cucu Ibu Muzanah ini menjelaskan, saat ini di setiap daerah yang memiliki kawasan pantai rata-rata membuat otak-otak bandeng. Tetapi, banyak orang sudah tahu, Gresik merupakan daerah pertama pionir pembuat otak-otak bandeng. Dan, tokonya merupakan yang paling lama dalam memproduksi otak-otak bandeng, sehingga setiap hari menjadi jujugan atau rujukan para pembeli, baik dari dalam maupun luar Gresik.
Namun ia berpesan, karena pembuatan otak-otak bandeng ini tidak menggunakan bahan pengawet, jadi hanya bisa bertahan sekitar 2-3 hari saja. Kecuali kalau dimasukkan dalam kulkas, bisa bertahan hingga 5-6 hari. dan karena tempatnya menjadi jujugan para pembeli, ia pun tentu tak bisa main-main dalam memberikan servis terhadap para pelangan. Ia selalu berusaha menjaga kualitas ikannya.
Untuk itu, ia selalu menjual ikan dalam keaadan fresh, yakni membuatnya setiap dua jam sekali. Selain itu, bandeng yang menjadi bahan utamanya selalu diambil dari ikan bandeng air asin, sehingga tak bau tanah. "Kan, ada juga bandeng air tawar, tapi biasannya kurang enak, sebab ada aroma tanahnya kalau dimakan," imbuh Rosyid, yang neneknya adalah perintis usaha otak-otak bandeng yang sudah berdiri sejak tahun 60-an.
Gandhi Wasono M
KOMENTAR