Kejadian KDRT yang dilaporkannya, sebenarnya berbeda. Waktu itu saya ditelepon oleh salah satu anak kami yang minta dibawakan martabak, tapi ketika saya sampai di teras rumah, dia sudah mengamuk-ngamuk dan menarik-narik kemeja saya hingga dia sendiri terpelset dan terjatuh. Saya tidak melawan, hanya berdiri saja karena saya tahu apa yang akan saya perbuat pasti salah di matanya. Benar saja, tuduhan memukul di depan anak-anak itu pun muncul. Itulah sebabnya saya sangat berhati-hati ketika ingin bertemu anak-anak karena saya tidak mau kejadian-kejadian seperti itu terulang lagi.
Perhatian Anda kepada anak-anak berubah?
Hingga saat ini saya masih bertanggung jawab terhadap anak-anak. Saya yang membayar sekolah. Juga ketika anak pertama masuk rumah sakit karena DB, saya yang biayai. Jadi, tuduhan tidak memberikan nafkah selama tiga tahun, itu juga tidak benar! Justru dia yang pernah membobol rekening saya sebesar 89 juta dolar AS atau sebesar Rp 900 juta tanpa saya tahu uangnya untuk apa.
Memang benar saya pernah menghentikan biaya hidupnya selama beberapa bulan, namun akhirnya saya tidak tega sama anak-anak, jadi saya teruskan membiayai mereka. Saya pastikan, saya akan terus menjadi ayah yang bertanggung jawab. Tidak akan saya menyia-nyiakan anak- anak kami!
Sebenarnya apa yang Anda inginkan?
Saya ingin berpisah baik-baik dengan damai, tidak ingin ribut-ribut seperti ini. Sejak awal saya memang selalu mengajak berdamai. Kami sudah pernah mencoba bicara didampingi orangtua masing-masing, tetapi pasti bermasalah ketika sudah sampai di tangan CL. Soalnya, selalu banyak syarat tidak masuk akal yang diajukannya.
Sekarang ini saya hanya ingin menyerahkan ke proses hukum yang sedang berjalan, baik gugatan cerai saya yang masih menunggu keputusan dari Mahkamah Agung, maupun pelaporan Mi terhadap CL.
(Obrolan NOVA lantas beralih dengan Mi, perempuan yang dituduh CL berselingkuh dengan Yah.)
Pada prinsipnya perceraian Yah dengan CL bukan karena saya. Begitu juga sebaliknya, perceraian saya dengan mantan suami juga bukan karena Yah. Mantan suami saya memang satu angkatan dengan CL dan berteman. Sebelumnya, mantan suami saya memang punya perempuan lain tapi saya diam saja. Begitu dia dengar dari CL saya berselingkuh, suami saya pun memiliki pembenaran atas perceraian kami. Bahkan dia juga menuduh saya selingkuh dengan Yah.
Kenapa sampai melaporkan CL dengan tuduhan pencemaran nama baik?
Saya sudah lama difitnah CL. Dasyat sekali tuduhannya kepada saya, dari tahun 2008 hingga sekarang ini, mulai dari tempat saya bekerja sampai ke tempat saya menempuh pendidikan.
Seperti apa contohnya?
Di setiap tempat saya bekerja, CL mendatangi jajaran direksi, menyebarkan isu perselingkuhan kami dan meminta agar saya dipecat. Tidak tanggung-tanggung, CL bahkan menyamar sebagai pasien pada Desember 2008, saat Yah ke Amerika. Seluruh dokter dan suster dibombardir dengan isu perselingkuhan kami. Lewat telepon juga dia pernah mengatakan ke salah satu suster, saya dan Yah kepergok berhubungan badan di lantai 2 ruang 270.2. Walaupun suster itu tidak percaya, tapi hancur hati saya saat berita itu sampai ke telinga saya.
Tak berhenti sampai di situ, saat saya menempuh pendidikan di RSCM, kepada seluruh staf pengajar, kepala departemen, hingga dekan, CL menyebarkan isu bahwa saya adalah perempuan murahan. Wanita rendah yang merebut suami orang. Bayangkan bagaimana perasaan saya? Bahkan isu ini santer beredar di jajaran PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia).
Bagaimana hubungan Anda dengan Yah?
Saya sudah kenal Yah sejak tahun 2002. Jadi, jika saya mau selingkuh, ya, dari dulu, dong. Kenapa sekarang? Dia meneror saya dengan SMS, bilang, "Saya tahu kamu wanita murahan, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Yah."
Aduan yang saya lakukan adalah akumulasi dari semua fitnah yang sudah dilakukannya. Saya sudah tidak tahan diperlakukan seperti itu. Capek! Bukan maksud saya ingin memenjarakan dia, tapi saya punya harga diri. Saya mau ini berhenti, cukup sudah. Soal penjara, ya, biarkan itu menjadi proses hukum.
Ada niat untuk berdamai?
Saya adalah korban. Coba jika dia di posisi saya, bagaimana perasaannya? Rasanya, kok, seperti diteror. Saya ngapain aja, ke mana saja, CL tahu. Saya, sih, mau damai meski tidak yakin dia akan berubah. Dia itu jahat!
Swita
KOMENTAR