Saat sang buah hati akan berulang tahun yang ke-4 setahun yang lalu, Erinawati Aziza (30), berniat membagikan goodie bag berisi cupcake dengan kemasan kantong yang sedang in. Ketimbang beli dengan desain yang pasaran, Ina, sapaan akrabnya, terpikir membuat kantong bingkisan berbeda.
Ia pun mulai menggambar sketsa Alif, anaknya, sambil ditambahi figur kartun, mobil, dan kapal kegemaran sang anak. "Setelah ilustrasi selesai, lalu saya scan. Dengan bantuan program photoshop di komputer, gambar tadi dipercantik lalu dicetak. Setelah jadi, saya lipat dan direkatkan dengan lem hingga menjadi kantong," ujar Ina.
Tak dinyana, kreasi dadakannya itu disukai para tamu. Berniat menjadikannya usaha serius, nama La Rizz pun diusung untuk memperkenalkan tongky (kantong funky) dan bongky (boks funky). Tongky biasanya untuk kemasan yang isinya ringan, seperti cupcake dan goodie bag. Sedangkan bongky dilengkapi tutup di bagian atasnya, untuk isi kemasan yang lebih berat.
"Konsepnya lebih personal dan eksklusif. Kalau pesan di perusahaan percetakan, kan, sekali pesan jumlahnya harus banyak dan desainnya juga sudah umum. Kami bisa menerima order minimal 10 buah dengan desain sesuai keinginan konsumen," ungkapnya lagi. Dibantu Riko Kristiandono (30), sang suami, Ina pun berbagi tugas. "Saya di bagian produksi dan finishing, Ina di bagian terima order, desain, dan quality control," tambah Riko.
Seperti apa desainnya? "Bebas saja, tergantung konsumen. Kalau ingin menampilkan foto, disarankan yang resolusinya tinggi agar tidak pecah saat di cetak." Pengerjaan tongky atau bongky memerlukan waktu satu minggu. Tak hanya dari Jabodetabek, konsumen juga banyak yang berasal dari luar kota seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera. Bahkan dalam waktu dekat ada pesanan yang akan dibawa ke Singapura dan Malaysia. Kebanyakan mereka pesan saat sedang di Jakarta, lalu dibawa ke tempat asalnya. Atau bisa juga dikirim melalui jasa titipan kilat.
Untuk usaha yang telah berlangsung setahun ini, Ina dan Riko mengandalkan tempat digital printing yang memiliki kualitas tinta dan kertas yang bagus. Juga tukang pond yang bisa membuat pola lekukan untuk membentuk boks atau kantong. "Biasanya setelah di cetak, kantong atau boks kami bawa pulang untuk ditambahi tali, pita, atau aksesori lainnya. Ada juga yang warnanya sengaja dibuat hitam-putih agar bisa diwarnai oleh anak-anak."
Harganya cukup bervariasi, tergantung jumlah dan ukuran kemasan. "Harga per buah untuk tongky Rp 10-15 ribu dan bongky Rp 30-35 ribu. Ukurannya mulai dari 10x20 cm sampai 18x18 cm. Saat ini kami belum bisa menerima order terlalu banyak, maksimal 120 buah," imbuh Ina. Kebanyakan kemasan dibuat untuk goodie bag ulang tahun, suvenir, lamaran atau pengajian menjelang pernikahan. Bila pesanan sedang banyak, selain mengerjakannya nyasepulang kerja, tak jarang akhir minggu mereka "kejar setoran" menyelesaikan pesanan.
"Selain tongky atau bongky, kami juga bisa menerima pesanan kartu undangan, isi suvenir (buku mewarnai, puzzle, krayon) berdasarkan keinginan. Harganya tentu saja di luar kemasan," ujar Ina yang mengaku mendapat laba berkisar 50-70 persen dari setiap pesanan.
Ade Ryani
KOMENTAR