Setiap harinya, para finalis Like A Chef menjalani kontes masak dengan tema berbeda-beda. Dalam salah satu episode, para finalis diajak menuju ke SDSN 07 Pulo, Jakarta. Tanpa diberi tahu tema masakan sebelumnya, finalis diminta menyiapkan bekal makan anak untuk sekolah. Siapa yang jadi jurinya? Ternyata siswa-siswi SDSN 07 Pulo yang mencicipi. Dengan waktu hanya 45 menit saja, mampukah para finalis mempersembahkan lunch box yang menarik bagi anak-anak sekaligus sarat gizi?
Sembari memasak, para peserta dinilai oleh juri, yakni Rudi Choiruddin dan Chef Karen Carlotta. Kejutan kembali dihadirkan oleh tim Like A Chef. Para finalis juga akan dinilai oleh si kembar usil, Nakula dan Sadewa. Komentar-komentar lucu dari duo anak berambut kriwil inilah penentu nasib ke-9 finalis dalam kompetisi.
Yang lebih menantang, juri menentukan golden ingredient, berupa bahan dasar masakan yang harus diolah khusus oleh para finalis. Artinya, dalam waktu singkat finalis harus mampu menciptakan ide masakan dengan bahan-bahan tertentu.
Selama seminggu, para finalis tinggal di rumah karantina di bilangan Pejaten Barat, Jakarta. Mereka menempati tiga kamar di rumah megah dua lantai. Kitchen ala tupperware pun hadir melengkapi kegiatan mereka sehari-hari untuk memasak. Rumah ini menjadi tempat para finalis melepas lelah dan saling mengenal satu sama lain.
Biasanya para finalis berkumpul di kamar no. 1 di lantai 1. Sambil beristirahat, mereka bertukar informasi tentang masakan hingga curhat pengalaman selama menjalani karantina. Meski saling bersaing, ternyata mereka justru saling mendukung layaknya keluarga. Jika tiba saatnya penilaian dari juri, satu sama lain memberi semangat. Keakraban dan tawa canda tetap menyertai perlombaan masak ini.
Selepas istirahat, para finalis menyiapkan diri menghadapi kompetisi esok harinya. Mereka juga mendapat arahan tentang tema masakan yang akan diperlombakan di tempat yang berbeda. Sambil menonton tayangan tentang aneka rupa makanan terkait tema, mereka juga diberi clue kreasi masakan yang harus dibuat. Sesi tanya jawab para finalis bersama Chef Andre pun berlangsung interaktif. Tak hanya konsultasi seputar resep dan seluk beluk kuliner, tapi juga ada sesi curhat dan motivasi untuk mengikuti Like A Chef. Ada yang berambisi menjadi chef handal, ingin muncul di teve, sampai yang sekadar ikut bersenang-senang.
Sesilia, finalis asal Surabaya mengaku sangat senang dapat mengikuti kompetisi memasak yang seru, fun, dan edukatif. Ia merasa tak hanya mendapat banyak ilmu dari pakar kuliner, tapi juga memperoleh teman-teman yang baik dan pengalaman baru. Meski mudah beradaptasi dengan suasananya, ia sedikit kaget mengalami perubahan, "Biasa hidup dengan jam yang teratur, ini bisa tidur malam banget dan bangun pagi-pagi sekali untuk ikut syuting dan berkompetisi sehari penuh sampai selesai. Tapi, pengalaman seru ini tak akan saya dapat kalau tidak ikut Like A Chef. Apalagi minat saya memang di dunia kuliner," ujarnya sumringah.
Selama menjalani masa karantina, mereka harus siap tersisih satu per satu hingga kompetisi selesai dan menemukan Sang Juara. Tak heran jika tersisip suasana haru ketika salah satu finalis tereliminasi dan terpaksa pulang di tengah kompetisi.
Lantas, siapakah yang akan menjadi pemenang dalam kontes masak yang penuh keceriaan, edukatif, dan kreatif ini? Saksikan serunya Like A Chef yang dipandu Ayu Dewi dan Irfan Hakim di Trans 7. Mulai 12 Juni 2011, setiap hari Minggu pukul 10.30 WIB.
Ade Ryani
KOMENTAR