Rumah makan vegetarian ini dimiliki oleh ibu satu anak, Sherly, yang membukanya sejak Maret 2009. Berlokasi di Jalan Janti Gg. Johar No. 230 Yogyakarta, rumah makan ini tampak sederhana, namun pengunjungnya selalu terlihat memenuhi seluruh ruangannya, terutama di jam makan siang tiba.
Sesuai namanya, Griyo Dahar Jasmine 2, rumah makan ini memang berkonsep layaknya makan di rumah sendiri. "Tidak ada dekorasi ataupun penataan lampu yang neko-neko karena memang konsepnya kami ingin pengunjung merasakan seperti sedang makan di rumahnya sendiri. Harga yang kami tawarkan juga cukup murah untuk dan porsi yang banyak," papar Sherly.
Mendirikan rumah makan vegetarian ini, kata Sherly, diawali ketika ia melihat kesuksesan sang adik, Tommy, yang terlebih dulu membuka usaha menjual makanan vegetarian dengan nama Griyo Dahar Jasmine 1, yang juga berada di Jogja. "Usaha rumah makan vegetarian Tommy ternyata prospeknya bagus. Kebetulan saat itu saya sedang tidak punya pekerjaan dan ada rumah makan vegetarian yang tutup. Biar tidak repot, tempatnya saya kontrak dan mulai buka Jasmine 2," paparnya.
Sherly pun menjalani hidup sebagai vegetarian sejak 1998 karena alasan spiritual. Sejak itu pula ia terbiasa memasak masakan vegetarian sendiri sehingga keterampilannya dalam mengolah masakan vegetarian sudah sangat teruji dengan baik.
"Sebenarnya, bahan dan bumbu yang selalu saya gunakan sangat sederhana, cuma garam, merica dan penyedap dari ekstrak jamur dan tanpa bawang, itu saja," jelasnya.
Uniknya, rumah makan ini memiliki jam tambahan sesuai permintaan pelanggan karena biasanya pukul 21.00 WIB semua rumah makan sudah tutup. Oleh karena itu, tak heran bila Jasmine 2 kadang bisa buka hingga pukul 00.00. "Kami bukanya memang agak siang, mulai jam 10.00 atau 11.00, menjelang jam makan siang," terang Sherly.
Menurut Sherly, masakan padang seperti balado ataupun rendang dan aneka sambal juga sering mendapatkan pujian dari para pelanggan yang menyukai masakan pedas. "Mungkin karena saya berasal dari Sumatera dan suka pedas, jadi hasil masakan saya cocok dengan lidah para pengunjung,"ungkap pehobi masak ini.
Baginya, keuntungan bukanlah prioritas utama, bahkan semua harga makanan di Jasmine Sherly pukul rata, sehingga taka akan merugi dan biaya operasional akan bisa terus berjalan.
"Saya, sih, menjalani usaha ini santai saja, karena toh pelanggan banyak juga yang berasal dari orang-orang vihara dan mahasiswa, jadi harganya cocok buat mereka. Lagian, ini juga sekalian untuk menyalurkan hibi memasak saya," ucap Sherly.
Harapan ibu muda ini punsangat sederhana. Asal uang terus dapat berputar agar tetap bisa beroperasi, maka Griya Dahar Jasmin 2 akan selalu menemani para pelanggan yang ingin menyantap menu vegetarian olahannya.
Swita A Hapsari
KOMENTAR