Dental Salon Pengganti Kawat Gigi
Sudah dua tahun belakangan Dental Salon (DS) menyediakan perawatan yang disebut invisalign. Menurut drg. Elizabeth Linda, salah satu dokter sekaligus pemilik klinik gigi ini, fungsi invisalign sama seperti kawat gigi. Bedanya, pasien hanya diberi semacam lapisan yang mengelilingi deretan gigi, sehingga tak perlu menggunakan kawat yang ditempel.
Lapisan tadi merupakan hasil cetakan gigi yang disebut aligner yang terbuat dari plastik transparan. "Kebanyakan pasien memilih invisalign karena ingin giginya rapi, tapi tidak mau terlihat seperti pakai kawat. Jadi, kalau diperhatikan dari dekat baru terlihat ada pelapisnya. Meski bisa dipasang dan dilepas, aligner harus dipakai selama 22 jam sehari. Kecuali saat makan atau gosok gigi," ujar Linda.
Pertama diperiksa, gigi pasien akan di foto rontgen dan dicetak terlebih dulu. Lalu, hasil cetakan dikirim ke laboratorium pusat invisalign di Amerika untuk diproses secara komputerisasi. Setelah itu, satu paket aligner milik pasien dikirim kembali dan siap dipasang. Pasien harus datang tiap dua minggu untuk mengganti aligner, disesuaikan dengan pergerakan giginya.
Dalam jangka waktu 7-12 bulan, gigi pasien sudah bisa terlihat rata. Meski terasa kurang nyaman saat awal dipakai, tapi selanjutnya pasien tak lagi merasa ngilu atau menderita sariawan. Invisalign juga bisa mengatasi gigi gingsul, tidak rata atau maju-mundur. "Pemasangannya bisa dilakukan sendiri oleh pasien. Perawatan rutin, cukup dibersihkan pakai sikat gigi dan odol. Kalau ingin makan permen juga boleh, asal jangan digigit karena akan mempengaruhi bentuk aligner dan bisa pecah."
Menurut Linda, tak semua dokter gigi bisa mengerjakan invisalign, karena hanya mereka yang memiliki sertifikat dan mengikuti training langsung di Amerika yang bisa mengajukan pencetakan invisalign. "Pasien biasanya ingin perawatan yang efektif, cepat, tanpa mengganggu penampilan. Dengan hasil memuaskan, harga invisalign juga tergolong lumayan tinggi, sekitar 3.500-4.500 dolar AS untuk pemasangan gigi atas-bawah. Harga tadi belum termasuk biaya kontrol per kunjungan."
Meski mahal, ternyata animo untuk perawatan ini cukup tinggi. Terutama konsumen perempuan usia 20-50 tahun. Tak hanya bagi mereka yang bekerja di industri kecantikan seperti model dan artis, para ibu rumah tangga juga banyak yang memakainya. Namun, ada anjuran khusus yang harus ditaati. Pasien dilarang merokok selama perawatan agar warna lapisan tak berubah. Jika tidak disiplin, hasilnya tak akan maksimal dan perubahan gigi terhambat.
Spa Gigi
Selain perataan, perawatan pemutihan gigi (bleaching) juga banyak diminati para pasien. Di DS tersedia layanan tooth spa atau spa gigi, dimana gigi dimanjakan layaknya spa. Gigi yang sudah diberi obat pemutih selama 10 menit, lalu disinar x-ray selama satu jam. Gusi akan diberi penghalang agar steril dari obat. "Gigi putih bisa didapat secara instan tanpa efek samping. Karena sifatnya sementara, dalam 1-2 tahun biasanya pasien datang lagi untuk melakukan proses serupa," jelas Linda.
Sejak beroperasional pada 2002 di Mal Taman Anggrek, Jakarta, DS memang menekankan perawatan kosmetika untuk gigi dengan varian harga Rp 200 ribu hingga 4.500 dolar AS. Sengaja ditempatkan di mal, karena merupakan tempat yang ramai dikunjungi, terutama di akhir pekan. "Konsumen loyal, bahkan ada yang satu keluarga rutin datang."
Di Bali Dental Clinic (BDC), jika tak ada masalah pada gigi, pasien lebih sering melakukan perawatan untuk kecantikan gigi. Misalnya, memutihkan (bleaching), veneer dan bracket (kawat gigi). Salah seorang dokter gigi di BDC, drg. Inggit Kartika, menyatakan jenis perawatan veneer adalah yang paling diminati di klinik yang berada di Dharmawangsa Square, Jakarta ini. Veneer biasa dilakukan untuk memutihkan gigi sekaligus memperbaiki ukurannya yang tidak proporsional.
Untuk mengubah ukuran, gigi akan diasah halus sebelum dipasangi lapisan veneer. Gusi pasien pun dibius agar tak merasa ngilu. Dibanding kawat gigi yang memakan waktu tahunan, hasil perubahan dengan teknik veneer bisa terlihat dalam hitungan jam. "Kadang ada juga gigi yang tak bisa putih maksimal dengan teknik bleaching sehingga di-veneer karena lebih instan," ujarnya.
Untuk mengubah ukuran gigi, prosesnya relatif lebih lama, 2-3 kali kedatangan. Pertama datang, gigi pasien akan direstorasi dan dicetak di laboratorium. Setelahnya, veneer yang telah jadi, dipasangkan satu per satu pada tiap gigi. Adapun harga tiap veneer yang dipasang per gigi mencapai Rp 3,5 juta. "Fungsi veneer juga untuk menunjang penampilan, terutama saat tersenyum. Selama gigi tak berlubang dan dirawat secara teratur, tak akan ada keluhan atau efek samping."
Perawatan yang dimaksud, seperti pembersihan karang gigi (scaling) tiap 6 bulan sekali. Jika tak ingin terlalu mahal, BDC juga menyediakan perawatan bleaching. Dengan pengerjaan selama 1 jam, efek putih pada gigi bisa bertahan hingga 6-12 bulan.
Sekali Datang
Selain estetika, layanan pengobatan gigi juga tersedia di BDC. Misalnya, perawatan saluran akar untuk gigi karies dan berlubang yang sudah tak bisa ditambal. Karena sudah mengenai syaraf, maka saluran akar harus dibersihkan.
"Tergantung kasusnya, biasanya kalau sudah parah diobati dulu. Pada kedatangan kedua, baru saluran dibersihkan. Maksimal 2 kali datang. Tapi, yang sudah-sudah, sih, cukup datang sekali saja," ujar Inggit lagi. Perawatan sekali datang dengan waktu yang minimal, jadi kelebihan BDC agar pasien tak perlu bolak-balik.
Lokasi di mal menjadi pilihan BDC sejak 2006 agar mudah dicari konsumen. Sebelum berekspansi ke Jakarta, BDC terlebih dulu ada di Bali. Pasiennya pun cukup beragam, dari anak kecil yang hanya membersihkan karang gigi hinga kakek-kakek yang memasang implan gigi palsu. Bersaing di antara kompetitor, BDC mengaku harga perawatan yang tersedia cukup terjangkau dan memberi garansi 1-3 tahun. "Tempatnya memang di mal, tapi kami tetap pasang harga standar, makanya konsumen juga bisa membandingkan dengan tempat sejenis. Tak semua klinik bisa membuat veneer."
Ade Ryani / bersambung
KOMENTAR