Lokasi warung makan yang terletak di sepanjang Jl. Pagaruyung, Kampung Madras, Medan ini, sejak 1987 sudah dikenal warga sekitar sebagai lokasi kuliner malam hari. Para penjual makanan dan minuman di tempat ini rata-rata warga yang tinggal di Jl. Pagaruyung.
Mereka menjual aneka makanan dan minuman di emperan toko yang tutup di malam hari. Awalnya, karena dianggap mengurangi keindahan kota, Pemkot Medan lantas membuatkan tempat khusus di sepanjang Jl. Pagaruyung, berupa warung-warung yang ditata apik dan menarik.
Sejak itu, lokasi santap malam di kawasan ini semakin ramai dikunjungi warga Medan. Para pedagang mulai berjualan sejak pukul 16.00 hingga tengah malam. Bahkan kini, sepanjang Jl. Pagaruyung sudah menjadi ikon kuliner malam hari di Kota Medan.
Mi Keling merupakan salah satu menu favorit warga Medan. Dinamakan Mi Keling sebab penjualnya kebanyakan keturunan India dan Tamil. "Dulu, lokasi ini nama nya Kampung Keling. Penghuninya banyak dari keturunan India Muslim. Tapi seiring waktu, banyak toko mereka dijual ke orang Tionghoa," jelas Muhammad Sofyan (47) yang sudah 35 tahun berdagang di kawasan ini.
Sofyan atau Ucok berjualan Martabak Mesir, Martabak India dan Roti Cane. "Martabak India harganya Rp 9 ribu, Martabak Mesir Rp 13 ribu, Kari Kambing Rp 15 ribu per porsi, dan Roti Cane Rp 5 ribu. Murah, kan?" tukasnya.
Lain Ucok, lain pula Ahmad Yani (35). Pria ini meneruskan usaha mertuanya jualan Mi Keling di tempat ini. "Saya generasi kedua dan sudah jualan sejak 25 tahun lalu. Ada sekitar 33 kios yang mangkal di sini," ujar Yani yang menghargai seporsi Mi Keling-nya Rp 10 ribu.
Meski murah, tapi para penjual di tempat ini tetap menjaga mutu. Kualitas dan kebersihan jadi nomor satu. Jalan yang terkenal ini pun pernah disinggahi sejumlah orang terkenal, seperti Andi Malaranggeng dan Faisal Tanjung.
Debbi Safinaz
KOMENTAR