"Karena harus jadi working mother, karena aku kerja juga, itu yang lebih susah daripada yang enggak kerja. Waktunya, kan kalau aku harus kerja, aku enggak bisa bawa Devon. Jadi dia kan sama suster. Jadi kalau di kerjaan suka mikir, anakku lagi ngapain ya? Khawatirnya yang lain itu, dia itu jadi anaknya suster. Tapi sejauh ini kalau dia digendong suster, aku datang, dia maunya ke aku. Asal jangan sampai enggak mau diambil sama aku, aku pasti patah hati, berhenti kerja," ujar Maya.
Untungnya, karena sang suami, Krisna Sidarta, memiliki pekerjaan yang memungkinkan dirinya fleksibel mengatur waktu kerja, maya sedikit tertolong, bisa berbagi tugas dengan sang suami. "Suamiku enggak terlalu working hour, karena engak harus kerja dari pagi sampe sore gitu. Dia fleksibel. Suka ada di rumah juga. Mertua sama Papaku juga datang setiap hari," kata Maya yang saat ini memang sudah mulai memikirkan kemungkinan untuk menambah momongan kedua.
"Tapi maunya jangan dekat-dekat dulu. Habis, kan, baru mulai kerja, mau enjoy. Takutnya anak yang pertama juga enggak dapat perhatian cukup. Tapi itu juga bingung, karena suami aku maunya anak tiga dan kami sudah ukur-ukur mau terakhir hamil umur berapa, supaya nanti waktu anak lulus kuliah aku umur berapa, jangan jompo banget. Tapi maunya entar dulu deh. Jangan langsung sekarang banget hamilnya."
Yang jelas, yang menjadi priortas Maya saat ini adalah menjadi ibu yang bik dan yang bisa mengatur waktu dengan baik pula antara pekerjaan dan keluarga. Karena itu, Maya mengaku tidak terlalu berambisi mencapai karier cemerlang di dunia hiburan. Kalau memang tidak bisa berkompromi dengan pembagian waktu keluarganya, Maya akan menolak.
"Habis udah punya anak, punya suami. Ibu macam apa saya kalau enggak pulang-pulang? Ha ha ha. Aku enggak mau ketinggalan perkembangan anakku hari demi hari. Aku maunya lihat terus tahapnya. Enggak mau tiba-tiba anaknya gede saja sendiri dan aku enggak lihat apa-apa."
Yetta/Tabloidnova.com
KOMENTAR